Bandarlampung (Netizenku.com): Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr Reihana menegaskan hingga saat ini Pemerintah Provinsi Lampung belum menerapkan sanksi bagi warga yang menolak program vaksinasi Covid-19.
\”Sampai hari ini belum ada kebijakan dari Bapak Gubernur untuk sanksi. Perlu pemikiran yang lebih jauh karena hak asasi manusia itu tidak boleh kita langgar,\” kata Reihana di Aula RSUD Abdul Moeloek saat Kick Off Vaksinasi Covid-19, Kamis (14/1).
Sejumlah pejabat Forkopimda dan tokoh agama Lampung mengikuti vaksinasi perdana sebagai bentuk ajakan bagi masyarakat untuk tidak khawatir divaksinasi.
\”Alhamdulilah dari yang beberapa divaksinasi tidak ada reaksi yang lokal maupun sistemik. Reaksi lokal itu seperti agak pegal, dan ada efek dari bekas suntikannya terlihat bengkak. Sementara efek sistemik seperti lemah, lelah.\”
\”Tapi kita tetap buka pemantauan sampai 2 minggu ke depan disuntik lagi,\” ujar Reihana.
Sasaran penerima vaksin hari ini diharuskan untuk memakan makanan bergizi, tanpa ada pantangan makanan, untuk mengikuti vaksinasi berikutnya pada 28 Januari.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung ini juga menjamin ketersediaan vaksin Covid-19 untuk tahapan vaksinasi selanjutnya dan vaksinasi di 15 kabupaten/kota.
\”Kita mendapatkan 40.520 dosis vaksin, dalam pelaksanaannya kita harus mengikuti anjuran dari Kementerian Kesehatan karena kementerian sudah melihat jumlah kita yang terdata di 15 kabupaten/kota agar (ketersediaan vaksin) tidak terputus,\” kata dia.
Setelah kick off vaksinasi di tingkat provinsi, Jumat (15/1) besok, kabupaten/kota akan melakukan kick off vaksinasi Covid-19.
\”Untuk Bandarlampung kita sudah melatih vaksinator dan tempat pelaksanaan vaksinasi harus sudah masuk di PCare BPJS Kesehatan. Sehingga tatkala terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) tidak akan sulit tapi kalau sudah masuk di PCare ditanggung BPJS Kesehatan,\” ujarnya.
Reihana berharap program vaksinasi berjalan dengan baik tanpa efek samping.
\”Mudah-mudahan tidak ada keluhan yang berat, baik-baik saja, dan nanti kita akan ukur antibodinya,\” tutup dia. (Josua)