Lampung Barat (Netizenku.com) : Para breaker yang tergabung dalam Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kabupaten Lampung Barat (Lambar), menggelar aksi penggalangan dana untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Penggalangan dana yang rencananya akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan itu, dilakukan melalui Posko RAPI, dipusatkan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kembahang Kecamatan Batubrak, Jumat (12/10/2018).
Ketua RAPI wilayah 07 Lambar, Ismet Inoni, mengatakan, penggalangan dana di posko RAPI tersebut dilaksanakan sebagai bentuk rasa bela sungkawa, dan kepedulian RAPI Lambar atas musibah gampa bumi dan tsunami yang menimpa warga Palu dan Donggala.
Hasil dari penggalangan dana tersebut nantinya akan diserahkan kepada korban melalui Dinas Sosial (Dinsos) Lambar.
\”Ini merupakan bentuk solidaritas kita organisasi RAPI di Lampung Barat. Semoga bantuan yang dikumpulkan nantinya bisa membantu para korban di Palu dan Donggala, yang kini terkena musibah,\” ujar Ismet.
Karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bisa turut serta berperan meringankan beban para korban, dengan menyisihkan sedikit rizkinya melalui Posko RAPI.
\”Masyarakat yang ingin menyumbang, silakan datang ke Posko RAPI yang saat ini dipusatkan di SPBU Kembahang,\” kata Ismet.
Nilai Lebih
Penggalangan dana tersebut selain sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, juga merupakan bagian dari program RAPI Lambar, selain dari program-program lain selama kepemimpinannya.
Seperti memperluas jaringan, melakukan reorganisasi di tubuh RAPI hingga pengurus lokal (kecamatan) untuk membuat RAPI Lambar lebih besar, dan tentunya mengawal program-program pemerintah daerah.
”Anggota RAPI harus mempunyai nilai lebih dan bermanfaat di tengah masyarakat. Dengan begitu, diharapkan keberadaan organisasi RAPI di Lambar bisa berkembang dan memberikan manfaat, baik bagi masyarakat maupun bagi pemerintah daerah,” kata Ismet.
Dijelaskan, organisasi RAPI telah ada sejak awal lahirnya Kabupaten Lambar. Tetapi baru berdiri secara resmi pada tahun 2003.
Sejak saat itu RAPI di Lambar terus berkembang, dengan anggota dan simpatisan hampir mencapai sekitar 300 orang, termasuk di Kabupaten Pesisir Barat.
\”Namun beberapa tahun terakhir ini keanggotaan RAPI mengalami penurunan, sebagai dampak dari perkembangan sarana komunikasi seluler. Tahun ini merupakan tahun kebangkitan kembali bagi breaker RAPI, khususnya di Kabupaten Lambar,” ujar Ismet.
Untuk saat ini, kata dia, ada sekitar 100 breaker yang telah memiliki 10,28 (call sign) termasuk yang sedang dalam proses, serta ada sekitar 50 orang breaker simpatisan yang masih terus diarahkan untuk bergabung dengan organisasi RAPI.
Selain itu, saat ini juga ada dua unit refiter pancar ulang yang beroperasi di Kabupaten Lambar, yaitu refiter lokal RAPI Lambar dan refiter BPBD Provinsi Lampung.
Dengan menggunakan sarana refiter tersebut hanya menggunakan radio HT (Handy Talkie) kita bisa berkomunikasi dengan breaker RAPI dari daerah yang cukup jauh, seperti Krui, Kotabumi, Bandar Lampung, Tanggamus, Kalianda, Way Kanan, Muara Dua, Baturaja, bahkan tekadang menembus Kota Palembang dan Provinsi Banten.
\”Kami menyadasu seluruh breaker RAPI Lambar, bahwa eksistensi RAPI tak lepas dari dukungan Pemkab Lambar,\” kata Ismet. (Iwan)