Pringsewu (Netizenku.com): Pekerjaan proyek jembatan paket 4 yang merupakan bagian dari pembangunan Bendungan Way Sekampung, di Kabupaten Pringsewu mulai dilaksanakan.
Hal tersebut ditandai dengan digelarnya doa bersama dan prosesi pemotongan tumpeng oleh Bupati Pringsewu, H Sujadi, di Pekon Fajarbaru, Kecamatan Pagelaran Utara, Minggu (13/9).
Jembatan yang akan dibangun ini merupakan jembatan pengganti dari jembatan yang sudah ada sebelumnya, yang menjadi penghubung antara Kecamatan Pagelaran dengan Pagelaran Utara, namun dengan ukuran lebih panjang dari jembatan sebelumnya yakni mencapai 340 meter, lokasi jembatan lama tersebut merupakan bagian dari lahan yang akan menjadi area genangan Waduk Way Sekampung.
Sujadi dalam sambutannya, pada acara yang dihadiri jajaran PT Waskita Karya, diantaranya Sulton, Bambang Irwantoro selaku pelaksana teknis proyek, serta Akbar selaku pihak konsultan, juga Plt Kadis PUPR, Imam Santiko, camat Pagelaran dan Pagelaran Utara, serta tokoh masyarakat dan agama setempat, mengatakan pembangunan jembatan tersebut merupakan tugas bersejarah karena akan membuat suatu bangunan yang belum pernah ada, walaupun merupakan bagian dari proyek pembangunan bendungan Way Sekampung, yakni berupa pembuatan ulang jembatan.
Karena itu, bupati berharap pelaksanaan pembangunan jembatan, mulai dari perencanaan hingga selesai serta sampai pemanfaatannya nanti tidak ada halangan apapun.
Lebih lanjut dikatakan Sujadi, bahwa dua kecamatan, Pagelaran dan Pagelaran Utara, dahulunya adalah satu, yang kemudian dimekarkan menjadi dua kecamatan.
\”Dulu ke dua wilayah ini dihubungkan dengan getek (rakit.). Kemudian dibangun jembatan pada saat pemerintahan pak Bupati Dulhadi (Bupati Lampung Selatan pada saat itu, red.), dan pemborongnya bernama Udo Fikri. Saya waktu itu sebagai guru ngaji, kenal dengan pemborongnya, karena sering diminta tolong untuk membacakan doa. Dan bagus sampai sekarang tidak pernah ada halangan satu apapun,\” katanya.
Sujadi juga berpesan kepada pelaksana pembangunan jembatan agar tidak main-main dengan jembatan tersebut, serta tidak dikorupsi dan dikurangi setengah milipun volumenya. Sebab, jika nanti sampai dilakukan, tentunya akan mengurangi kualitas, dan dikhawatirkan akan membahayakan baik bagi orang lain maupun bagi diri sendiri.
Untuk itu, ia meminta semua yang berkaitan dengan pelaksanaan, baik teknis, barang yang dipasang dan bahkan waktunya, betul-betul disesuaikan dengan perencanaan, atau yang dikenal dengan istilah 100-0-100, yakni 100% benar dalam perencanaan, 0% kesalahan, serta 100% benar dalam laporan pertanggungjawaban.
\”Kalau itu sudah dilaksanakan oleh semuanya, maka jembatan ini akan menjadi jembatan yang paling baik bahkan terpanjang. Ini merupakan pembangunan fisik maupun non fisik. Pembangunan non fisiknya adalah pembangunan hati kita semuanya, dan dalam bahasa Al-Quran jembatan adalah shiroth,\” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Sujadi juga menyampaikan bahwa saat ini sedang dibangun SPAM Way Pagasan, yang pemanfaatan airnya bukan hanya untuk Kecamatan Pagelaran Utara namun juga Kecamatan Pagelaran.
Kaitan ini, lanjut bupati, di bawah konstruksi jembatan tersebut nanti agar disiapkan juga untuk pemasangan pipa air yang akan mengalirkan air bersih, atau air minum dari Way Pagasan hingga ke Kecamatan Pagelaran.
\”Saya minta nanti di jembatan ini agar dipasang lampu. Agar ada inovasi yang bagus, sehingga dengan jembatan yang baru nanti, akan menjadi semangat baru untuk meningkatkan keramaian, ramai dunianya ramai pula ibadahnya,\” tutupnya. (Rz/leni)