Lampung Tengah (Netizenku.com): Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Tengah, Loekman Djoyosoemarto mengatakan bahwa promosi beras berbahan baku singkong dan jagung akan terus dikembangkan sampai keluar daerah.
Saat ini, menurutnya, pemasaran jadi masalah sehingga beras tiwul kurang diminati masyarakat. Karena itu, kata Loekman, pihaknya akan ekspansi promosi besar-besaran sampai ke Tangerang.
Selain promosi, sambung Loekman, Pemkab Lamteng juga akan mewajibkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengkonsumsi minimal 2 kilo gram dalam satu bulan, dan pembayarannya lewat masing-masing OPD.
\”Mudah-mudahan dengan cara ini (pameran), bisa diketahui banyak orang. Kita akan wajibkan seluruh PNS Lamteng per-orang mengkonsumsinya 2 kilo per- bulan. Saya harap semua PNS berpartisipasi. Setiap Jumat juga dilakukan makan bersama kepala SKPD untuk mencicipi beras singkong dan jagung,\” ungkapnya, Minggu (8/4).
Loekman mengatakan, saat ini produksi beras berbahan singkong dan jagung tersebut sudah mencapai 2 ton beras dalam sehari. \”Meski sudah produksi 2 ton dalam sehari, pemasarannya akan terus kita genjot lebih luas. Masalah bahan baku, kita akan surplus, enggak perlu khawatir,\” ucapnya.
Terkait kerja sama dengan Alfamart dan Indomart soal pemasaran yang sudah dilakukan, Loekman mengakui belum maksimal. “Belum maksimal. Bisa dilihat tidak semua Alfamart dan Indomart tersedia. Kita akan coba pasarkan dengan kerja sama melalui pedagang sembako atau pengecer di pasar-pasar. Tapi, biaya produksinya perlu dikaji supaya Iebih murah Iagi,\” katanya.
Sedangkan, Dewi Sartika dari PT Indometro yang selama ini memasarkan beras singkong dan jagung ini menyatakan bahwa beras ini tak jauh berbeda dengan beras padi. \”Beras Sehatku, Beras Sigerku, dan Beras Tiwulku ini Iebih mengenyangkan. Nggak jauh berbeda dengan beras padi. Bahkan aman dikonsumsi bagi penderita diabetes dan yang ingin diet,\” katanya
Dewi Sartika juga mengakui masalah pemasaran jadi kendala. \”Pemasarannya ini memang perlu ditingkatkan lagi. Dipromosikan Iebih luas lagi. Apalagi beras ini hanya diproduksi di Lamteng,\” ujarnya.
Terkait kadaluarsa beras, kata Dewi Sartika, beras ini bertahan selama sembilan bulan. \”Sembilan bulanan masa expaired-nya. Kalau sudah lewat, sama saja seperti beras biasa kurang enak saja,\” ungkapnya.
Sementara, Kepala Balitbangda Lamteng, I Nyoman Suryana menyatakan masalah pemasaran harus terus digenjot. \”Pemasarannya memang harus digenjot. Ekspansi ke luar MoU dengan Alfamart dan Indomart. Seperti kerja sama dengan rumah sakit yang melayani diet dan pengobatan diabetes,” tegasnya.(Sansurya)