Bandarlampug (Netizenku.com): Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS), Febrilia Ekawati, mendukung Program Gerebek Sungai Pemerintah Kota Bandarlampung yang menata kawasan sungai menjadi destinasi wisata.
Namun dia memberikan saran agar pemerintah kota, sebelum membangun fasilitas ekowisata di kawasan sungai, terlebih dulu menata permukiman warga yang berada di sepanjang daerah aliran sungai.
“Mayoritas warga Bandarlampung yang tinggal di bantaran sungai, limbah tinjanya dialirkan ke sungai. Sebelum pemerintah kota membangun fasilitas di sungai, limbah tinja itu dulu diselesaikan,” kata Febrilia ketika ditemui di Grand Praba, Kamis (27/5).
Febrilia Ekawati mengatakan saat ini di Kota Bandarlampung sulit menemukan sungai yang bersih dari sampah, baik sampah plastik dan tinja. “Belum ada. Semua tercemar,” tegas dia.
Menurut Febri, Program Gerebek Sungai sangat baik dengan memanfaatkan sungai sebagai tempat wisata.
Konsep penataan yang dikenal dengan water front city, lanjut dia, diharapkan bisa mengubah perilaku masyarakat yang awalnya memanfaatkan sungai sebagai tempat buang air besar (BAB), kemudian dengan rumah menghadap sungai, otomatis warga akan enggan BAB atau membuang sampah ke sungai.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, dia meminta pemerintah kota menyediakan septic tanc bagi permukiman padat di bantaran sungai dengan mengembangkan SPAL (Sistem Pengelolaan Air Limbah) Komunal.
“Idealnya pemerintah yang memfasilitasi supaya tinja-tinja itu tidak mencemari sungai, jadi bersihkan dulu warna-warna ‘kuning’ itu sebelum mewarnai yang lain,” tutup dia. (Josua)