Bandarlampung (Netizenku.com): Polresta Bandarlampung mulai memberlakukan secara tegas aturan pembatasan mobilitas warga di kota setempat pada massa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 12-20 Juli 2021.
Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Yan Budi Jaya mengatakan pengetatan mobilitas warga hingga 30%, baik kendaraan maupun kegiatan masyarakat, merupakan instruksi pemerintah pusat untuk menekan laju penularan Covid-19 varian Delta.
“Kita mendapatkan petunjuk tadi malam bahwa masyarakat yang akan melaksanakan pekerjaan yang esensial sesuai Instruksi Wali Kota, silahkan ke kantor atau berdagang pukul 07.00-10.00 Wib,” kata Yan Budi Jaya di Bandarlampung, Kamis (15/7).
“Kemudian pukul 10.00-20.00 Wib kita akan tutup total. Tidak adalagi yang bisa masuk ke Kota Bandarlampung sampai tanggal 20 Juli 2021,” lanjut dia.
Yan Budi Jaya juga menyampaikan jajarannya akan menambah 4 posko penyekatan di jalur masuk Kota Bandarlampung.
Penambahan ini untuk mengoptimalkan pengurangan mobilitas kendaraan yang melintasi Kota Bandarlampung, di samping 5 Posko Penyekatan yang telah ada di Panjang, Lematang, Rajabasa, Sukarame, Kemiling.
“Kita akan sedikit keras mengurangi mobilitas kendaraan dengan kita sekat di dalam kota dan kita tambah 4 di jalur-jalur yang masuk Bandarlampung. Yang empat dimana, nanti akan disampaikan, kita laporkan dulu ke Ibu Wali Kota,” kata dia.
Yan Budi Jaya berharap masyarakat Kota Tapis Berseri memiliki kesadaran dan bersabar di masa PPKM Darurat demi kepentingan bersama.
“Semua ini demi kita dan untuk kita. Tidak ada kepentingan pribadi,” tutup dia.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menyampaikan permohonan maaf kepada warganya akibat dampak yang ditimbulkan kebijakan pemerintah pusat, PPKM Darurat, dalam memutus rantai penularan Covid-19.
“Bunda mohon maaf, selain pedagang sembako, itu akan kita tutup. Kita semua harus sehat karena (Covid-19) tidak ada obatnya. Para pedagang mohon kerja sama dan pengertiannya agar tutup karena di Kota Bandarlampung yang sakit sudah banyak dan yang terpapar Covid-19 juga banyak,” kata Eva Dwiana. (Josua)