Bandarlampung (Netizenku.com): Polda Lampung terus menyelidiki penyebab kecelakaan di Jalan Antasari, pada baru-baru ini yang melibatkan 14 anggota Shabara hingga membuat dua anggotanya meninggal dunia.
Kapolda Lampung, Irjen (Pol) Suntana, mengatakan bahwa sebelum terjadinya kecelakaan, 14 anggota Direktorat Sabhara Polda Lampung, sempat keluar barak untuk mencari makan.
“Jadi begini teman-teman, mereka itu sempat keluar dari barak untuk beli makan, karena di barak yang ada hanya air putih saja. Di antara mereka ada yang ngajak cari makan. Hal ini sering dilakukan,” katanya.
Suntana membenarkan, terkait informasi bahwa belasan anggota tersebut baru selesai menjalankan tugas pengamanan di Kantor Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung.
“Ya benar, mereka habis lakukan tugas pengamanan di Kantor Bawaslu,” paparnya, di Mapolda Lampung, Rabu (4/7).
Sementara itu, beredar informasi sebelum terjadi kecelakaan, almarhum Bripda M Tio Fahmi kerap mengalami penganiayaan yang dilakukan para senior. Ia mengaku kekerasan terhadap junior tidak lagi.
“Untuk mengetahui kebenaran informasi itu, tunggu saja karena sedang kami teliti. Tapi yang jelas, kalau menurut saya, perlakuan kasar terhadap junior, itu kan sudah lama tidak ada lagi. Baik itu selama di pendidikan atau sesudahnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polda Lampung masih menelusuri kecelakaan tunggal yang mengakibatkan Bripda M Tio Fahmi meninggal dunia, di Jalan P. Antasari, Kedamaian, Bandarlampung, pada Minggu pagi, (1/7) lalu.
Kabid Propam Polda Lampung, Kombes Hendra Supriatna mengatakan, sudah memeriksa ke 14 anggota personel Direktorat Sabhara Polda Lampung terkait kecelakaan tunggal yang mengakibatkan Bripda M Tio Fahmi meninggal dunia.
\”Ke 14 orang anggota sudah di periksa semua dan yang mengemudi nanti kami sesuaikan dengan pelanggarannya, karena keluarnya juga tidak izin pimpinan dan itu melanggar displin,\” ujarnya. (Mel)