Bandar Lampung (Netizenku.com): Dinas Pertanian (Distan) Kota Bandar Lampung berjanji akan lebih intensif dalam me-monitoring pepohonan di Kota Tapis Berseri yang dinilai membahayakan, apalagi yang sudah rapuh.
Sebelumnya, pada Selasa (9/10/2018) lalu, pohon tumbang di Jalan Samratulangi, memakan satu korban meninggal dunia.
Juga peristiwa beberapa bulan lalu di kawasan Panjang, yang juga memakan korban jiwa.
Kabid Pertamanan Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Veni Defialesti, menyatakan pihaknya akan lebih mengintensifkan peninjauan di lapangan, terkait pepohonan yang dianggap membahayakan.
\”Tentunya kita akan lebih intensif lagi monitoring di lapangan. Kami sebenarnya sudah ada tim untuk monitoring di lapangan. Kalau ada pohon yang terlalu rindang kita pangkas, kalau ada yang kira-kira membahayakan kita tebang, dan ada juga pemulihan, pohon yang ditebang itu diganti yang baru,\” ujar Veni saat dihubungi, Kamis (11/10/2018).
Mengenai kejadia di Jalan Samratulangi beberapa hari lalu, Veni menjelaskan, lokasi tersebut banyak pedagang sehingga pihaknya kadang mengalami kesulitan saat hendak melakukan penataan.
\”Jadi, mari sama-sama menjaga, mau berbuat untuk kepentingan bersama. Kita juga minta kerjasama seluruh masyarakat, agar menginformasikan bila ada pohon yang dianggap membahayakan di lingkungan sekitar,\” katanya.
Biasanya, lanjut Veni, ada juga pohon yang fisiknya terlihat baik, namun sewaktu-waktu dapat tumbang, karena adanya pergerakan tanah yang disebabkan galian dan lain sebagainya. Juga adanya faktor alam seperti hujan dan angin kencang.
Sementara itu, Sekretaris Kota Bandar Lampung, Badri Taman, menyatakan akan berkoordinasi dengan Distan, terkait pemeliharaan pohon di Kota Tapis Berseri.
\”Nanti kita koordinasikan. Ada pemeliharaan, setiap hari ada tim pemangkasan yang keliling dari Dinas Pertanian. Hanya saja memang itu musibah. Kalau kita lihat, pohonnya juga tidak terlalu besar. Tapi karena memang kita tidak tahu kondisi pohon itu seperti apa. Apakah dalamnya sudah keropos, itu yang terjadi,\” jelas Badri. (Agis)