Bandarlampung (Netizenku.com): Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Bandarlampung menggelar yasinan di depan Gedung PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung.
Ketua Cabang PMII Bandarlampung, Dapid Novian Mastur, mengatakan bahwa yasinan tersebut merupakan satu diantara gerakan pendampingan PMII Bandarlampung terhadap rakyat yang terdampak pemadaman listrik.
Dapid menegaskan bahwa dampak dari pemadaman listrik ini sangat merugikan, mengakibatkan perekonomian di Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai menjadi “mandek”.
“Ini sebagai isyarat hati PLN mati. Mereka tak peduli terhadap rakyat,” tegas Dapid, Minggu (9/6).
Selain menggelar yasinan, PMII Bandarlampung juga membuka posko pengaduan secara online dan offline untuk menghitung kerugian yang dialami masyarakat.
Posko offline akan dibuka selama dua hari di depan Tugu Adipura mulai Senin (10/6) hingga Selasa (11/6).
“”PMII hadir di tengah-tengah masyarakat. Memperjuangkan hak mereka,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pemadaman listrik yang melanda berbagai wilayah Sumatra Selatan dan Lampung selama lebih dari 48 jam, akibat gangguan pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 275 kV Lubuk Linggau-Lahat, telah memicu keresahan dan aksi protes dari masyarakat.
PMII Bandarlampung kemudian melakukan demonstrasi di depan gedung PLN Lampung. Namun, dalam audiensi yang dilakukan, tidak ada titik temu antara kedua belah pihak. PLN tidak ingin memenuhi tuntutan PMII Bandarlampung untuk memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terdampak pemadaman listrik. (Luki)