Bandarlampung (Netizenku.com): Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung dan America Red Cross (Amcross) atau Palang Merah Amerika bekerja sama menanggulangi pandemi Covid-19.
Kerja sama dengan dukungan dari PMI Pusat ini merupakan bentuk komitmen dalam rangka membantu pemerintah agar penyebaran virus corona segera berakhir.
Kepala Markas PMI Lampung, Arys Suharyanto, ketika dihubungi Netizenku pada Senin (6/9) mengatakan kerja sama PMI dan Amcross sudah berlangsung sejak tahun 2007 lalu.
“Untuk Amcross sendiri kita sudah pernah kerja sama di 2007 dalam penanganan flu burung,” kata dia.
Sementara untuk penanganan pandemi Covid-19, lanjut dia, dimulai pada tahun ini melalui program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat dalam melakukan 3T (testing, tracing, treatment).
Arys menjelaskan program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat ini sudah memasuki tahap kedua dan akan berakhir pada Desember 2021 mendatang.
“Tahap pertama dimulai Tahun 2019-2020 di Tanggamus dan Lampung Barat, namun pada saat itu belum ada pandemi Covid-19,” ujar dia.
Program tahap pertama menyasar daerah aliran sungai (DAS) di desa-desa di dua kabupaten tersebut. Kabupaten Tanggamus di Pekon Sukamulia, Pekon Tanjungagung, Pekon Karanganyar. Sementara Kabupaten Lampung Barat di Pekon Suoh, Pekon Tuguratu, dan Pekon Ujung.
Kemudian menjelang berjalannya program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat Tahap Kedua, 2020-2021, PMI Lampung mulai melakukan aksi respon Covid-19.
“Mulai dari distribusi tempat cuci tangan, masker, handsanitizer, dan sosialisasi protokol kesehatan 3M melalui pengumuman dan pemasangan banner,” kata dia.
Program tahap kedua berlangsung di Tanggamus dengan locus program 7 desa di Kecamatan Semaka dan melibatkan 20 relawan dari masing-masing desa.
Ketujuh desa tersebut yakni Pekon Srikaton, Pekon Pardawaras, Pekon Waykerap, Pekon Sedayu, Pekon Bangunrejo, Pekon Sukaraja, dan Pekon Kacapura.
Arys mengatakan para relawan mendapatkan pelatihan untuk melakukan 3T salah satunya tracing atau penelusuran kontak erat terhadap orang-orang yang terkonfirmasi Covid-19.
“Relawan kita di 7 desa itu bernama Relawan SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dan kita sudah latih 3T dan membuat SOP,” ujar dia. (Josua)