Bandarlampung (Netizenku.com): Pemerintah Provinsi Lampung intensif mengembangkan desa wisata berbasis budaya sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan sektor pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Provinsi Lampung, Bobby Irawan, mengatakan bahwa pendekatan pengembangan pariwisata di Provinsi Lampung terdiri dari dua strategi utama yakni, pemberdayaan masyarakat melalui desa wisata dan dorongan investasi pariwisata korporatif.
Ia menekankan fokus saat ini adalah pada pengembangan desa wisata dengan orientasi pada kekayaan budaya daerah. Lampung memiliki sejumlah desa wisata yang telah mendapat pengakuan nasional berkat karakteristik uniknya.
Rinciannya, beberapa desa wisata unggulan, seperti Desa Rigis Jaya di Lampung Barat yang terkenal dengan kopi robusta, Desa Pahawang di Kabupaten Pesawaran yang menjadi destinasi bahari, dan Desa Minang Rua di Lampung Selatan yang menawarkan wisata bahari dan konservasi.
“Desa Wana di Lampung Timur dan desa-desa lainnya di Lampung Barat yang memiliki tradisi topeng Sekura akan menjadi sorotan untuk menarik minat wisatawan,” kata dia kepada Netizenku.com, Selasa (28/11).
Menurut Bobby, pada tahun depan, mereka berupaya mendaftarkan desa wisata berbasis budaya sebagai perwakilan Provinsi Lampung dalam kompetisi anugerah desa wisata.
Dalam catatan September 2023, Provinsi Lampung berhasil menarik kunjungan 10,26 juta wisatawan domestik, melampaui target sebesar 5,4 juta orang.
Sebelum pandemi, Lampung mengalami lonjakan kunjungan wisatawan hingga mencapai 9,2 juta orang.
“Meskipun terdampak oleh pandemi, pada 2021-2022 jumlah wisatawan mulai meningkat, mencapai tiga juta orang, dan pada 2023 ini, jumlah pengunjung terus mengalami peningkatan yang positif,” tutupnya. (Luki)