Bandarlampung (Netizenku.com): Pemkot Bandarlampung meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T), serta vaksinasi Covid-19 seiring lonjakan kasus Covid-19 di kota setempat.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana saat meninjau vaksinasi Covid-19 dosis satu, dua, dan booster di Pasar Bambu Kuning menjelaskan peningkatan kasus Covid-19 sebagian besar disebabkan riwayat perjalanan dari luar daerah.
Hasil pemeriksaan tes usap antigen kepada para pedagang Pasar Bambu Kuning, sedikitnya 9 orang reaktif dari 35 pedagang yang diperiksa. Dari 9 orang tersebut, 7 pedagang mengaku melakukan perjalanan ke Jakarta untuk keperluan berbelanja.
Baca Juga: Pedagang Bambu Kuning Enggan Dites Usap Antigen
“Ini kita harus antisipasi bersama-sama, kalau mereka menularkan ke keluarga besarnya bagaimana? Apalagi tadi ada yang sakit orangtuanya,” kata Eva Dwiana.
Untuk memutus rantai penularan Covid-19, Eva Dwiana selaku Kepala Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Bandarlampung mengintruksikan seluruh puskesmas untuk melakukan 3T dan memantau perkembangan masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
“Kita langsung lapor ke puskesmas masing-masing, mereka isoman di rumah dulu, tanpa gejala. Mereka merasa dirinya baik semua makanya tadi tidak mau diantigen,” ujar dia.
Meski terdapat 9 pedagang reaktif Covid-19, Pasar Bambu Kuning masih tetap dibuka untuk sementara dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Kita lihat perkembangannya, kalau meningkat ya antisipasi, akan kita tutup,” kata dia.
Eva Dwiana menuturkan hasil penelusuran yang dilakukan Tim Satgas Covid-19 di pusat-pusat perbelanjaan ditemukan satu orang terpapar Covid-19 di Chandra, 7 orang di Simpur, dan 6 orang di kawasan Teluk.
“Ini masih lanjut kita keliling. Kalau kita tahu dari awal, insyaallah langsung kita obati, dan yang lain bisa waspada. Jangan main-main dengan Omicron,” tutup dia. (Josua)