Bandarlampung (Netizenku.com): Pemkot Bandarlampung bersama Lembaga Advokasi Anak (LAdA) DAMAR Lampung dan lembaga pelayanan perlindungan perempuan dan anak lainnya mengusulkan perbaikan data SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) kepada Kementerian PPA.
Pada Rabu, 15 September 2021, pemkot bersama lembaga pelayanan PPA membangun sistem dokumentasi dan pencatatan data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di lintas sektor.
Menurut Direktur Eksekutif LAdA DAMAR Lampung, Selly Fitriani, data SIMFONI PPA masih memiliki kelemahan.
“Semuanya masih terpusat di Kementerian PPA dan aplikasi SIMFONI PPA belum mendata TPPO (tindak pidana perdagangan orang). Sebaiknya lebih rigid untuk mendata kasus TPPO,” ujar dia.
Hal itu disampaikan usai acara Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak dan TPPO di Ruang Tapis Berseri Pemkot Bandarlampung, Kamis (4/11).
Kemudian untuk sistem dokumentasi dan pencatatan kasus kekerasan perempuan dan anak yang masih belum terkoordinasi, pemkot dan DAMAR Lampung, memberikan surat kepada lembaga-lembaga pelayanan PPA menjadi operator SIMFONI.
“Sehingga Pemerintah Provinsi Lampung maupun Kabupaten/Kota, punya satu pendataan yang sama,” kata dia.
Penguatan data terpadu ini merupakan upaya membangun sinergi antarlembaga dalam penanganan dan pendampingan khusus kekerasan, baik pada perempuan maupun anak.
Selly berharap, ke depan, sinkronisasi data tersebut menjadi acuan bagi pemerintah daerah untuk membuat kebijakan dan mengalokasikan anggaran bagi program PPA. (Josua)