Pesawaran (Netizenku.com): Terkait pengaduan sejumlah masyarakat Desa Tanjung Kerta, Kecamatan Wayhilau, Kabupaten Pesawaran yang melaporkan kepala desa (kades) mereka, Azhari Siha ke Inspektorat setempat, Asisten 1 Bidang Pemerintahan, Syukur angkat bicara.
Bersama Inspektorat, Syukur akan mengawal laporan dugaan penyalahgunaan dana desa (DD) tahun 2017 tersebut hingga tuntas. \”Terkait masalah Kades Tanjung Kerta, saat ini kita masih menunggu hasil dari pemeriksaan Inspektorat. Apa hasil dari Laporan Hasil Periksaan ( LHP)nya. Yang jelas kita akan kawal permaslahan ini hingga tuntas apa lagi ini yang mengadukan langsung masyarakatnya,\” ungkap Syukur saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/8).
Dijelaskan Syukur, nantinya dari LHP yang dilakukan pihak Inspektorat tersebut akan direkomendasikan kepihak pimpinan dalam hal ini bupati. \”Nantinya dari hasil LPH itu akan kita rekomendasikan ke pimpinan. Namun hal itu menunggu pihak Inspektorat melakukan pemeriksaan dan hasilnya seperti apa karena kita tidak bisa meraba -raba karena dari ke 13 item yang diadukan tersebut nantinya akan dilihat melalui kacama insketorat dan harus ada pembuktian,\” ujar Syukur.
Pihaknya juga akan melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), sebab yang menyangkut urusan Kades dan DD itu yang bertanggung jawab adalah pihak PMD. \”Mengenai permasalahan ini, kita juga akan libatkan pihak PMD, karena ini masuk dalam ranah dia. Saran saya, sebaiknya untuk semua kepala desa didalam penggunanaan DD sebaiknya libatnya seluruh masyarakatnya jangan jalan sendiri, yang akhirnya terjadi seperti di Desa Tanjung Kerta diadukan masyarakatnya,\” himbaunya.
Sementara itu, berdasarkan pengakuan dari Muslim Majid, selaku guru Pincak Khakot Desa Tanjung Kerta mengungkapkan, selama melatih Pincak Khakot ditahun 2017 lalu untuk alokasi dana kegiatan maupun tunjangan pelatih tidak pernah ia terima dari kades meskipun anggarannya ada dalam DD.
\”Selama 3 bulan saya melatih Pincak Khakot ditahun 2017 lalu, anak buah saya yang iuran untuk setiap malam latihannya. Kalau dari kades jangankan Rp5 ribu, seribu perak pun tidak pernah kami menerima uang darinya. Padahal sebelumnya Kades Azhari datang menemui saya dan waktu itu dia yang janji sendiri mau kasih uang, tapi kenyataan sampai sekarang janji tersebut belum dipenuhi oleh kades,\” ungkapnya.(Soheh)