Liwa (Netizenku.com): Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, menekankan secara langsung tugas prioritas beberapa pejabat eselon II B yang baru saja dilantik di lapangan Pemkab setempat, Senin (8/2), hal itu dalam rangka menyukseskan Pitu Program dan tiga komitmen bupati dan wakil bupati.
Kata Parosil, dalam membangun Lampung Barat sudah ada dasarnya, yakni Pitu Program dan tiga komitmen, tetapi secara jujur, terutama tiga komitmen tersebut belum berjalan secara maksimal, dan berbanding terbalik dengan potensi dan kekayaan daerah.
\”Kita harus jujur, bahwa sampai saat ini Pitu Program, terutama tiga komitmen yakni Lampung Barat sebagai kabupaten konservasi, kabupaten tangguh bencana dan kabupaten literasi belum berjalan ideal, untuk ini menjadi tugas yang harus dituntaskan oleh pejabat yang baru saja dilantik,\” kata Parosil.
Untuk itu kata Parosil, Adi Utama sebagai Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, harus menyelesaikan persoalan tapal batas, serta status Pekon Sukapura, Kecamatan Sumber Jaya, yang sampai saat ini belum selesai.
\”Fokus utama pak Adi harus secepatnya berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan tapal batas, baik batas kabupaten dengan kabupaten atau provinsi lain, batas antar pekon dan persoalan status Pekon Sukapura,\” kata Parosil.
Pesan tegas juga disampaikan bupati kepada Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Wasisno Sembiring. Dia berharap di masa Pandemi Covid-19 jangan menjadi halangan untuk meningkatkan PAD dan mencari sumber-sumber baru.
\”Pandemi Covid-19 ini tidak seharusnya menjadi penghambat peningkatan PAD, tetapi harus dicarikan solusi untuk peningkatan dan pengembangan melalui terobosan sumber PAD baru, apalagi potensi sumber daya kita sangat butuh sentuhan, yang dapat menunjukkan peningkatan PAD,\” jelasnya.
Pada Asisten III bidang Administrasi Umum, bupati minta penyelesaian persoalan lingkungan hidup. Pesan juga disampaikan langsung bupati kepada Kepala Bappeda, Agus Basmar. Dia berharap sekolah kopi untuk lebih bermanfaat dengan kelengkapan sarana dan prasarana serta program pembelajaran yang bermanfaat.
\”Sekolah kopi kita ini sudah menjadi barometer peningkatan produktivitas dan kualitas kopi, apalagi sudah menjadi barometer daerah lain, maka yang harus dilakukan oleh kepala Bappeda, menyusun perencanaan yang baik, terutama untuk pengembangan sarana dan prasarana serta sistem pembelajaran, sehingga sekolah ini akan berjalan dengan ideal dan memberikan manfaat,\” tegas Parosil.
Terkait Lampung Barat sebagai kabupaten literasi, Parosil menekankan kepada Yudha Setiawan sebagai Kadis Perpustakaan untuk lebih fokus dan bekerja, terutama meningkatkan minat baca masyarakat, karena dengan membaca akan menambah ilmu pengetahuan. (Iwan/len)