Pesawaran (Netizenku.com): Guna memastikan kondisi dan penyebab banjir yang terjadi di Desa Padang Manis, Padang Ratu, yang dilintasi oleh aliran sungai Way Lima di Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran. Anggota DPRD Lampung, Watoni Noerdin, melakukan kunjungan langsung ke titik-titik lokasi di pinggiran sungai.
Dalam kunjungannya, Wakil Ketua DPD PDIP Lampung tersebut menyatakan kehadirannya merupakan bentuk kepedulian dari anggota legislatif yang memiliki tanggung jawab moral atas musibah yang terjadi beberapa pekan lalu. Tujuannya adalah mencari solusi secepat mungkin agar banjir tidak terjadi kembali di masa mendatang.
“Ya, secara pribadi saya merasa prihatin atas musibah banjir yang menimpa saudara-saudara kita di Kecamatan Way Lima. Saya hadir di sini untuk melihat langsung kondisi sebenarnya di bantaran sungai ini,” kata Watoni Noerdin, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, saat melakukan kunjungan pada Kamis (06/04).
Menurut politisi senior Lampung tersebut, banjir yang terjadi beberapa pekan lalu disebabkan oleh penumpukan sedimentasi di sepanjang aliran sungai. Hal ini menyebabkan sungai Way Lima meluap ketika musim hujan tiba dengan debit air yang berlebih.
“Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama agar banjir tidak terjadi lagi. Saya memastikan bahwa normalisasi sungai akan segera dilakukan,” ujarnya.
Namun, Watoni menambahkan bahwa upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan DPRD harus didukung oleh masyarakat sekitar dengan memperhatikan kelestarian sungai secara baik. Setidaknya, masyarakat perlu tidak membuang sampah sembarangan.
“Keperdulian kita terhadap lingkungan sangat penting, karena upaya kami dan pemerintah tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan dari masyarakat dan semua pihak,” tegasnya.
Dengan kunjungan tersebut, diharapkan solusi yang tepat dapat ditemukan untuk mengatasi permasalahan banjir di Desa Padang Manis dan sekitarnya. Dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, dianggap krusial dalam mewujudkan langkah-langkah preventif yang dapat melindungi warga dari bencana banjir di masa depan. (Luki)