Liwa (Netizenku.com): Kesempatan Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, yang diberikan anggota Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI), untuk membentuk bonsai jenis kaliage, dilakukan dengan ragu-ragu.
Hal itu terlihat saat orang nomor satu di Lampung Barat tersebut, melihat langsung kopi darat (Kopdar) puluhan seniman bonsai yang dipusatkan di Cafe Omah Kayu Kelurahan Way Mengaku Balikbukit, Sabtu (25/7), yang didampingi Wakil Bupati, Mad Hasnurin, dan ketua DPRD, Edi Novial.
\”Menghasilkan bonsai yang baik harus dilakukan oleh ahlinya, dan itu tidak mampu saya lakukan, karena khawatir hasilnya bukan akan membuat bagus tetapi merusak yang sudah bagus,\” kata Parosil, yang juga memberikan kesempatan kepada Mad Hasnurin, namun ditolak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Parosil, bonsai merupakan karya seni yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, untuk itu dirinya berharap, seniman bonsai Lampung Barat akan menghasilkan karya yang bagus, karena selain harganya semakin tinggi juga akan menjadi penarik wisatawan ke Lampung Barat.
\”Kopdar ini selain pengganti kegiatan pameran dan kontes, juga sebagai sarana berbagi ilmu, jadi saya berharap kedepan seniman bonsai akan terus menghasilkan karya terbaiknya, dengan demikian karya yang dihasilkan akan mempunyai nilai jual yang tinggi, juga dapat sebagai destinasi wisata baru di Lampung Barat,\” harap Parosil.
Sementara Anggota Komisi I DPR RI, Mukhlis Basri, yang juga melihat langsung Kopdar, memberikan pujian terhadap ratusan bonsai milik seniman bonsai Lampung Barat yang diikutkan pada Kopdar tersebut. Menurutnya bonsai tidak hanya sebatas karya seni, tetapi sebagai edukasi dalam menjaga kekayaan alam Lampung Barat.
\”Bonsai yang dihasilkan sebagian besar jenis kayu yang ada di Lampung Barat, artinya apa yang dilakukan seniman bonsai ini, selain menciptakan karya seni pengkerdilan kayu, juga sebagai edukasi kepada masyarakat tentang kekayaan alam kita,\” kata Mukhlis.
Untuk itu politisi PDI Perjuangan tersebut berharap, pecinta bonsai, sebagai pelopor menjaga lingkungan. Karena dirinya meyakini untuk mendapatkan bahan yang akan dijadikan karya seni tidak dengan merusak alam tetapi bersahabat dengan alam.
\”Bahan yang diolah menjadi bonsai tentu dari alam, maka saya meyakini semua seniman bonsai Lampung Barat bersahabat dengan alam, mencintai dan menikmati keindahannya, sudah barang tentu akan menjaga kelestarian alam, apalagi kegiatan ini bukan hanya sebagai hobby tetapi sudah bisa dijadikan sebagai usaha baru,\” ujar Mukhlis.
Sedangkan Ketua PPBI Lampung Barat, Widyatmoko Kurniawan, mengaku kegiatan tersebut sebagai sarana silaturahmi pecinta bonsai Lampung Barat. Apalagi agenda tahunan berupa pameran dan kontes tidak bisa terlaksana tahun ini karena adanya pandemi virus Covid-19.
\”Seharusnya bulan ini kita mengadakan pameran dan kontes bonsai, yang merupakan agenda tahunan, tetapi akibat virus Covid-19 rencana tersebut gagal. Maka untuk terus meningkatkan semangat, kami menggelar Kopdar sebagai ajang berbagi ilmu dalam menghasilkan karya terbaik,\” kata dia. (Iwan/leni)