Lampung Barat (Netizenku.com): Penutupan Liwa Fair 2018, kawasan Sekuting Terpadu Pekon Wates Kecamatan Balikbukit, dalam rangka HUT Lampung Barat (Lambar) ke-27 dipadati ribuan pengunjung, baik masyarakat setempat maupun wisatawan dari luar daerah Lambar.
Hiburan meriah mulai ditunjukkan dari panggung utama yang menyuguhkan hiburan modern dan tradisional, selain itu arena kuliner, permainan, stand-stand, pameran bonsai juga disesaki pengunjung, hingga Pukul 24.00, Sabtu (22/9).
Ketua panitia HUT Lambar, Nata Djudin Amran, dalam laporannya dihadapan bupati dan wakil bupati, Parosil Mabsus dan Mad Hasnurin, mengatakan, peserta Liwa Fair, selain dari unsur pemerintah juga dari BUMN/BUMD, TNI/Polri, UKM, Pecinta Bonsai, swasta, serta menyuguhkan berbagai perlombaan dan hiburan.
\”Perlu kami sampaikan bahwa selama delapan hari Liwa Fair, pengunjung yang hadir lebih kurang 78.623 orang dengan perputaran uang mencapai Rp2 miliar lebih,\” kata Nata.
Menurutnya, jumlah pengunjung dan perputaran uang di arena Liwa Fair jauh meningkat dari perhelatan tahun 2017, yakni 53.000 pengunjung dengan perputaran uang mencapai Rp1 miliar lebih.
Sementara bupati Lambar, Parosil Mabsus, mengapresiasi keterlibatan masyarakat selama pelaksanaan Liwa Fair, yang mendukung secara langsung baik sebagai penonton maupun sebagai peserta.
\”Terimakasih dan saya sangat bangga dengan masyarakat Lambar, yang telah secara langsung datang ke arena Liwa Fair, dan dapat menyaksikan stand-stand milik OPD dan Kecamatan, yang menampilkan program pembangunan, bahkan stand-stand memberikan pelayanan secara langsung terhadap masyarakat, seperti membuat KTP dan akte kelahiran,\” kata dia.
Selain membludaknya pengunjung kata Parosil, program pemerintah mengangkat kembali adat istiadat yang hampir punah, seperti hadra, butetah, nyambai, musik Lampung dan berbalas pantun sudah mulai tumbuh, terbukti peserta lomba mencapai ratusan baik secara perorangan maupun kelompok.
\”Saya bangga masyarakat Lambar sudah menghidupkan kembali kebudayaan lokal, dan itu dibuktikan dari jumlah peserta lomba butetah, nyambai, berbalas pantun, hadra mencapai ratusan, baik peserta dari umum maupun sekolah,\” jelas bupati.
Untuk itu kata Parosil, pada tahun depan, dirinya berharap keterlibatan masyarakat pada perhelatan Liwa Fair lebih tinggi lagi, karena HUT Lambar dan Liwa Fair bukan hanya milik pemerintah daerah, tetapi milik masyarakat.
\”Tahun depan, saya ingin kelompok masyarakat yang memiliki kreativitas, berbagai jenis usaha dan seni ikut serta mamerkan produknya, dan berperan aktif, karena kegiatan ini milik kita semua,\” kata Parosil
Tak lupa, ia juga mengucapkan terimakasih atas kritikan dari masyarakat baik disampaikan melalui media massa, SMS, telpon maupun disampaikan secara langsung kepada bupati, ia berjanji kritikan tersebut merupakan asupan baik untuk perbaikan. (Iwan)