Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, menyatakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan penurunan signifikan dalam cakupan imunisasi rutin, termasuk imunisasi polio.
Bandarlampung (Netizenku.com): MENURUTNYA keterlambatan imunisasi rutin dan polio ini mengakibatkan meningkatnya jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
“Hal ini dapat berdampak pada rendahnya imunitas anak, sehingga mereka mudah tertular penyakit,” ujarnya, Selasa (23/7).
Salah satu contoh kasus yang disebutkan Samsudin adalah kejadian pada November 2022 lalu, menyoal ditemukan kasus poliomyelitis yang disebabkan oleh Vaccine-Derived Polio Virus Type 2 (VDPV2) di Aceh.
Namun, Samsudin bersyukur kasus tersebut bisa ditanggulangi dengan cepat oleh tim gabungan Kemenkes RI dan mitra.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini terdapat situasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di tujuh provinsi serta 32 provinsi dan 399 Kabupaten/Kota yang berisiko tinggi.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya imunisasi massal polio dengan cakupan 95 persen untuk memutus transmisi virus.
“Saya berharap, Pemerintah bersama organisasi kemasyarakatan, profesi, tokoh agama, dan masyarakat bisa turut berperan aktif dalam memastikan semua anak menerima imunisasi polio. Pencanangan ini adalah bukti komitmen kami bahwa Lampung siap menyukseskan program imunisasi nasional,” tegas dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli, juga menyatakan Lampung siap untuk pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio.
“Kami siap dari segi kesiapan Sumber Daya Manusia melalui advokasi, sosialisasi, dan orientasi pelatihan teknis petugas terkait PIN Polio nOPV2,” tutupnya. (Luki)