Bandarlampung (Netizenku.com): Observatorim Astronomi Itera Lampung (OAIL) menurunkan tim untuk meneliti keaslian batu meteor atau meteorit yang jatuh di Desa Astomulyo Dusun 5 Kecamatan Punggur, Lampung Tengah pada Kamis (28/1) malam.
Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAK) Institut Teknologi Sumatera (Itera) Robiatul Muztaba SSi MSi mengatakan masyarakat di sekitar daerah jatuhnya meteorit mendengar suara dentuman besar.
\”Sebenarnya mengenai fenomena tersebut yaitu adanya dentuman besar di beberapa wilayah kemudian dan juga adanya temuan batua batu yang diduga batu dari meteorit. Kami belum bisa memastikan apakah itu berasal dari sebuah fenomena langit,\” kata Robiatul, Jumat (29/1), dalam video conferencenya.
Robiatul Muztaba mengatakan dirinya bersama Dosen Politeknik Geologi Gatot akan meninjau lokasi dan menganalisis lebih dalam terkait batuan tersebut.
\”Biasanya kalau ciri-ciri batuan dari luar angkasa mengandung beberapa magnetik. Jadi kita bisa menguji dengan magnet. Apakah batuan tersebut mengandung magnet atau tidak \’gitu. Karena pasti ada sedikit sifat magnetiknya,\” ujar Robiatul.
Selain bersifat magnetik, lanjut dia, meteorit memiliki lapisan hitam yang disebabkan adanya gesekan dengan lapisan atmosfer saat memasuki bumi.
\”Jadi kita akan melihat batuan tersebut untuk menjelaskan lebih lanjut ke publik, apakah bantuan tersebut benar-benar batuan meteorit atau bukan,\” kata dia.
OAIL Itera sebelumnya pernah mengamati fenomena langit pada awal Januari lalu, hujan meteor Quadrantid. Namun bila dikaitkan dengan peristiwa di atas rentang waktunya terlalu jauh.
\”Untuk saat ini kami dari OAIL Itera masih belum bisa memastikan apakah itu merupakan batu dari hujan meteor atau bukan. Jadi masih belum bisa dipastikan batuan tersebut merupakan meteorit atau bukan. Kami perlu, perlu menguji dan menganalisis lebih jauh terkait itu,\” pungkas dia. (Josua)