Tanggamus (Netizenku.com): Hari kedua kampanye, Calon Bupati Tanggamus nomor urut 2, H Moh Saleh Asnawi bertemu dengan ratusan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Kamis (26/9/2024).
Ada tiga titik kampanye tatap muka di Kecamatan Wonosobo yang dilakukan oleh Calon Bupati Tanggamus berjargon Jalan Lurus itu. Kegiatan tersebut tampak disambut antusias oleh ratusan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda di Kecamatan Wonosobo.
Dalam kampanye tatap muka itu, sejumlah tokoh masyarakat di Kecamatan Wonosobo menyempatkan diri untuk menyampaikan keluh kesahnya terkait Kabupaten Tanggamus, kepada Calon Bupati Tanggamus yang berpasangan dengan Agus Suranto sebagai wakilnya itu.
Salah satu masalah yang paling menonjol adalah buruknya infrastruktur jalan di tingkat pekon. Hal itu selain karena belum terwujudnya pemerataan pembangunan, juga akibat buruknya kualitas infrastruktur jalan yang dibangun pemerintah. Seperti yang diungkapkan, Suyatno, salah satu Tokoh Masyarakat di Kecamatan Wonosobo.
Menurutnya, sejak beberapa tahun belakangan ini infrastruktur jalan di Wonosobo masih banyak yang rusak dan belum terjamah pembangunan, salah satunya seperti jalan lintas Pekon Dadimulyo hingga Karanganyar yang telah beberapa tahun belakangan ini dibiarkan rusak dan berlubang.
“Pemerataan pembangunan jalan hingga kini belum kami rasakan, karena banyak infrastruktur jalan yang rusak. Jika hujan, jalan-jalan di sini jadi becek dan digenangi air. Untuk itu, kami berharap jika Pak Saleh Asnawi nanti terpilih jadi bupati bisa membangun infrastruktur jalan lintas Kecamatan Wonosobo ini, bahkan hingga ke pekon-pekon,” katanya.
Selain itu, masalah lainnya adalah di bidang pertanian. Seperti yang diungkapkan Margono, Tokoh Masyarakat lainnya.
Menurutnya, sebagian besar masyarakat di Kecamatan Wonosobo yang bekerja sebagai petani masih sulit dalam mendapatkan pupuk. Selain itu, harga pupuk juga mahal sehingga membuat perekonomian petani sulit untuk maju.
“Pupuk juga kadang langka, harganya pun mahal, kami petani di sini masih belum diperhatikan secara penuh oleh pemerintah,” katanya.
Tak hanya soal masalah jalan dan pertanian, Sugianto tokoh masyarakat lainnya juga mengutarakan keluhan lainnya, yakni soal pendidikan dan keamanan. Menurutnya, biaya pendidikan tingkat tinggi di Kabupaten Tanggamus masih mahal dan dirasa mencekik masyarakat.
Kemudian masalah keamanan di Kabupaten Tanggamus yang dinilai masih kurang, karena masyarakat masih khawatir jika keluar malam di wilayah Barat Kabupaten Tanggamus.
“Tentunya kami berharap jika Pak Saleh jadi Bupati Tanggamus nanti bisa membantu biaya pendidikan untuk tingkat lanjut bagi masyarakat di Kabupaten Tanggamus. Dan juga bisa menjamin keamanan masyarakat di Kabupaten Tanggamus,” mintanya.
Sementara itu, Moh Saleh Asnawi menyampaikan bahwa masalah infrastruktur, pertanian, pendidikan, keamanan, bahkan masalah kesehatan dan kemiskinan di Tanggamus harus dituntaskan.
Masalah tersebut memang menjadi fokus utama Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Tanggamus H. Moh. Saleh Asnawi-Agus Suranto jika terpilih sebagai Bupati Tanggamus nanti.
Bang Haji Saleh sapaan akrabnya, memang bertekad ingin melakukan pemerataan pembangunan ke seluruh daerah di Tanggamus, dengan jalan cor beton, termasuk untuk akses ke pertanian dan perkebunan.
Kemudian ia juga akan meningkatkan sektor pertanian, dengan menurunkan tenaga ahli dan membantu pupuk bagi petani di Kabupaten Tanggamus.
“Kita akan turunkan tenaga ahli supaya kualitas pertanian di Tanggamus bisa meningkat dan dapat diekspor ke luar negeri. Kita juga akan bantu pupuk dan alat pertanian ke para petani,” ungkapnya.
Bang Haji Saleh juga menjamin agar anak-anak di Tanggamus bisa bersekolah. “Tak ada lagi kedepan yang namanya anak-anak tidak sekolah karena tidak ada biaya, nanti kita bantu, sekolah sampai tinggi biar pintar, biar cerdas, biar kita tidak dijajah lagi,” terangnya.
Kemudian, soal keamanan, menurut Bang Haji Saleh, salah satu faktor terjadinya kriminalitas akibat minimnya pekerjaan. Untuk itu, kedepan ia akan menggaet investor masuk di Kabupaten Tanggamus untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kabupaten Tanggamus, termasuk masyarakat di Kecamatan Wonosobo, Bandar Negeri Semuong, Semaka, Kotaagung Barat dan lainnya.
“Mereka kriminal itu karena perutnya lapar. Perutnya lapar karena tidak adanya lapangan pekerjaan sehingga tidak ada penghasilan. Untuk itu, kita akan turunkan investor-investor untuk membuka lapangan kerja di Tanggamus, supaya masyarakat bisa kerja, supaya ada penghasilan dan aman,” pungkasnya. (rls/Arj)