Lampung Timur (Netizenku.com): Lembaga Advokasi Rakyat (Lembar) menduga bahwa ketua dan pengurus MKKS Kabupaten Lampung Timur mengkoordinir dana untuk pengadaan lembar ujian harian maupun ujian tengah semester, ujian akhir semester serta ujian nasional tahun anggaran 2018/2019.
Ketua LSM Lembar Lamtim, Endy Abdur Raup mengatakan, sebelumnya tim investigasi menemukan adanya pemungutan dana oleh ketua MKKS dan pengurus MKKS untuk sekolah-sekolah yang akan melakukan kegiatan ujian tengah semester tahun anggaran 2018/2019.
Untuk besaran dana pungutan dari sekolah dengan jumlah Rp23.000/siswa/mata pelajaran. Setiap kepala SMP diharuskan mengumpulkan uang tersebut yang diambil dari bantuan dana BOS yang diterima oleh setiap siswa/peserta didik.
“Dana yang dikumpulkan dari sekolah tersebut untuk membayar pertanyaan soal distributor dan membayar pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) karena mereka membuat soal kegiatan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan atau ujian sekolah dan nasional,\” ungkapnya.
Masih dikatakannya, setelah dana terkumpul, maka uang tersebut disampaikan Kepala Sekolah kepada MKKS yang diterima oleh Bendahara MKKS. Selanjutnya Ketua dan Pengurus MKKS meminta bantuan dari distributor percetakan untuk melakukan percetakan/penggandaan lembaran kertas ujian.
“Dalam hal ini kami menduga ada persekongkolan atau mufakat dari distributor dengan ketua MKKS. Karena dalam hal ini kami tidak melihat adanya pihak percetakan lain sebagai pembanding atau memang pihak pengurus MKKS dengan sengaja tidak mencari percetakan lain yang lebih murah,\” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Lamtim, Suprapto mengatakan, terkait adanya dana untuk pengadaan lembar ujian tersebut memang benar ada, dan itu dikelola MKKS.
Namun, dari informasi yang kita dapat dari kepala sekolah, mereka hanya membayar Rp18.000/per siswa untuk semua mata pelajaran. Kalau jumlah mata pelajarannya ada 11 mata pelajaran, sedangkan jumlah siswa SMP secara keseluruhan di Lamtim ini ada sekitar 30 ribu siswa,\” ungkapnya. (Nainggolan)