Mahasiswa ITERA Akhiri Krisis Air Bersih di Pulau Rimau

Redaksi

Minggu, 8 Agustus 2021 - 16:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Dokumentasi

Foto: Dokumentasi

Bandarlampung (Netizenku.com): Minimnya akses air tawar bagi masyarakat di Pulau Rimau, Lampung Selatan, membuat mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berinisiasi menggagas pembuatan alat distilasi atau penyulingan air laut menjadi air tawar dengan tenaga surya.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari pelaksanaan program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat (PKM-PM) yang didukung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbud Ristek RI.

Pembuatan teknologi penyuling air laut tenaga surya tersebut dilakukan oleh Ahmad Rafi Apriliawan, Siti Muslimah, Andini Juliana yang merupakan mahasiswa Program Studi Teknik Sistem Energi ITERA, dan M. Fait Ali dari Prodi Teknik Material ITERA.

Para mahasiswa dibimbing oleh dosen Program Studi Teknik Sistem Energi ITERA, Madi, S.T., M.T.

Mahasiswa ITERA membuat sebuah teknologi panel surya tipe monocrystalline berkapasitas 240 wp sebagai sumber energi pada alat penyuling air laut berukuran 40cm x 80cm x 15 cm dan mampu menampung 84 liter air laut.

Baca Juga  PGRI Lampung Pastikan BSU Kemdikbud Tepat Sasaran

Alat tersebut mampu menghasilkan sekitar 24 liter air bersih dalam satu hari.

Alat bekerja dengan menampung air laut ke dalam bak penampung, kemudian dilakukan proses pengupan dengan bantuan water heater.

Panel surya bekerja sebagai sumber listrik water heater dengan bantuan inverter, yang kemudian akan menguapkan air laut menjadi air tawar yang dapat dimanfaarkan oleh masyarakat.

Alat tersebut telah berhasil diterapkan di Pulau Rimau pada Sabtu, 7 Agustus 2021.

Salah satu mahasiswa, Ahmad Rafi Apriliawan, menyebutkan Pulau Rimau selama ini merupakan salah satu daerah di Lampung yang masyarakatnya masih sulit mengakses air tawar.

Lokasi permukiman warga yang sangat dekat dengan lautan membuat sumber air terasa sangat asin dan kurang bersih.

Baca Juga  Deni Ribowo: belum saatnya Lampung belajar tatap muka

“Selama ini masyarakat setempat terkadang mendapatkan air tawar dari hasil tampungan air hujan yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari,” ujar Rafi, Minggu, 8 Agustus 2021.

Hal itulah yang mendorong tim mahasiswa ITERA menciptakan teknologi panel surya untuk penyulingan air laut menjadi air tawar di pulau tersebut.

Mahasiswa ITERA tidak sekadar melakukan penerapan teknologi, akan tetapi juga mengedukasi masyarakat terkait pengenalan panel surya sebagai teknologi energi baru dan terbarukan.

Program yang digagas mahasiswa tersebut dinamakan Penerapan dan Edukasi (Peduksi).

Sementara dosen pembimbing, Madi, S.T., M.T., menyebutkan teknologi panel surya dan alat penyuling air laut yang diterapkan sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Pulau Rimau.

Baca Juga  Dongkrak Riset, Itera Launching Program Penelitian 2021

Selain itu, pemanfaatan panel surya diharapkan dapat mencerdaskan masyarakat terkait sumber energi baru yang ramah lingkungan.

“Saya yakin alat sederhana ini menjadi luar biasa ke depannya, dan saya bangga kepada mahasiswa yang dapat menjadi contoh untuk generasi pemuda agar terus berkarya, dan memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujar Madi.

Kepala Dusun Pulau Rimau, Suhendra, dalam kesempatan yang sama menyampaikan terima kasih atas bantuan para mahasiswa ITERA dalam menciptakan teknologi penyuling air laut menjadi air tawar bagi masyarakat dusunnya.

“Pemakaiannya sangat praktis, bermanfaat, dan mudah untuk digunakan. Kami banyak berterimakasih kepada tim ITERA yang telah menerapkan teknologi ini untuk mengatasi krisis air bersih di Pulau Rimau,” ujar Suhendra. (Josua)

Berita Terkait

Lampung Siap Sambut Wisatawan Liburan Akhir Tahun, Bobby Bocorkan Strateginya
Ini Dia Standar Hidup Layak di Lampung, Silakan Cek Pengeluaran Anda “Di Atas atau Masih di Bawah”
PWRI Lampung Gelar Pelatihan Jurnalistik Bangun Profesionalisme Wartawan
IPM Lampung Timur dan Kota Metro ‘Lampu Kuning’
IPM Provinsi Lampung 2024 Sebesar 73,13 Tumbuh Terjaga 0,65-0,69 Poin
Terobosan Bidang Kesehatan Stem Cell dan Kanker, Pemkab Pringsewu Jalin Kerjasama dengan SCCR Indonesia
Kabupaten Pringsewu (Sesungguhnya) Miliki Kearifan Lokal dari Daun-daun Bambu yang Berserakan
Tahukah Anda? Bahwa 46,41% Penduduk di Lampung Jadi Beban Penduduk Usia Produktif

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 10:12 WIB

Pj Gubernur Lampung Melepas Peserta Jalan Sehat Peringatan Hari Jalan 2024

Jumat, 13 Desember 2024 - 19:48 WIB

Pj. Gubernur Lampung Buka Kompetisi Drone Wonderful Lampung 2024

Minggu, 8 Desember 2024 - 16:53 WIB

Komunitas TurunTangan Lampung Selenggarakan Program Kaleidoskop Dunia

Kamis, 28 November 2024 - 14:23 WIB

Telkomsel Perluas Jangkauan Jaringan 4G/LTE di Pulau Legundi dengan Teknologi Rural Star

Sabtu, 28 September 2024 - 20:07 WIB

PT ASDP Indonesia Ferry Bakauheni Bantu Bangun MI Al-Ikhlas Pasca Terbakar

Jumat, 27 September 2024 - 19:06 WIB

Calon Bupati Petahana Lamsel, Kampanye di Desa Maja Kalianda

Kamis, 26 September 2024 - 14:40 WIB

Winarni, Perempuan Tangguh Inspiratif dari Desa Waygalih

Kamis, 26 September 2024 - 14:36 WIB

Nanang Ermanto: Tidak Mau Janji Muluk Tapi Utamakan Kesejahteraan Rakyat

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Tubaba Terima WTP dari BPK RI Sepuluh Kali Berturut-turut

Minggu, 22 Des 2024 - 14:42 WIB

Tulang Bawang Barat

Kepala Pusdiklatda Lampung Tutup KML Angkatan IV 2024

Sabtu, 21 Des 2024 - 21:55 WIB