Pulaupanggung (Netizenku.com): Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Alamanda, akan usulkan kursi roda khusus, yang digunakan bagi penderita Cerebral Palsy (CP) ke Kementrian Sosial RI demi mewujudkan impian Anggun Delva (12) penderita sakit langka hidrosefalus warga pekon Penantian Kecamatan Pulaupanggung, Jumat (21/1).
Roswati Purwantari ketua LKS Alamanda Tanggamus, saat dikonfirmasi via WA atas giat tim nya menyambangi Anggun Delva, mengaku siap usulkan kursi roda khusus Cerebral Palsy.
“Cerebral palsy, atau lumpuh otak adalah nama sekelompok kondisi yang mempengaruhi otot dan saraf. Penyakit ini bukan bawaan, tapi dimulai dari tahap awal kehidupan yaitu sejak lahir. Ada tiga jenis cerebral palsy (CP) ini, yakni spastic (paling umum), dyskinetik, dan ataksik,” jelasnya.
Menurut Mbak Ros, sapaan akrabnya, dari hasil Assessment (penilaian) tim LKS Alamanda ke-kediaman Anggun Delva di rumah Kakek dan Nenek nya, pada hari Jumat 21 Januari 2022. Disimpulkan Adik Anggun membutuh kan kursi roda khusus bagi penderita Cerebral Palsy (CP).
“Kunjungan ini, sekaligus Assessment kepada keluarga dan adik Anggun, untuk ke depan apakah akan di usulkan mendapat bantuan dari Kementerian Sosial RI. Dari hasil Assessment di dapatkan, bahwa adik Anggun membutuhkan kursi roda bagi penderita Cerebral palsy (CP), dalam hal ini kami akan mengusulkan ke pusat. Mengingat kursi Cerebral Palsy ini, kursi roda Khusus dan di LKS Alamanda belum mempunyai stok,” tuturnya.
Selain dalam rangka assessment, kedatangan tim LKS Alamanda yang terdiri dari Turmiati, Mujirah, Reti dan Jaojah tersebut juga memberikan buah tangan Nutrsi dan sembako ke orang tua Anggun Delva.
Pj Kakon Penantian Budianto, mengucapkan rasa terima kasih nya atas kepedulian LKS Alamanda Kabupaten Tanggamus, saat mendampingi tim berkunjung.
“Saya selaku Pj Kakon mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dari tim LKS Alamanda, atas perhatian nya kepada warga kami. Sama-sama kita ketahui, putri dari bapak Mahaludin ini menderita kelumpuhan total, yang menurut RS terdiagnosa sakit Hidrosefalus. Dan masih sangat membutuh kan perhatian kita bersama,” katanya.
Diketahui, Anggun Delva (12) putri dari pasangan Mahaludin (41) dan Meta Angraeni (36), warga Pekon Penantian, Kecamatan Pulaupanggung, Tanggamus ini di diagnosa menderita penyakit Hidrosefalus sejak usia delapan bulan, hingga kini berusia 12 tahun hari-harinya hanya tergolek lemah di pembaringan.
Saat bocah seusianya menghabiskan waktu untuk belajar dan bermain bersama, namun hal ini tidak berlaku buat Anggun Delva, dimana hari demi hari putri kelahiran 25 November 2009 tersebut tak beranjak dari pembaringan.
Menurut Meta Anggraeni, kelainan pada putrinya baru diketahui saat menginjak usia delapan bulan, usai di diagnosa menderita penyakit langka (Hidrosefalus) ia bersama suami langsung membawa buah hatinya berobat hingga sempat menjalani rawat inap disalah satu rumah sakit di Lampung.
“Waktu lahir, semua normal seperti bayi pada umumnya, namun memang sudah ada sedikit kelainan pada kepala Anggun yang terlihat sedikit membesar besar, tetapi hal ini tak jadi perhatian lantaran di keluarga kami memang ada yang memiliki kepala lebih besar dari kebanyakan orang, jadi kami fikir ini hanya karena faktor keturunan, belakang setelah usia jalan delapan bulan gelagat tak biasa baru terlihat, dimana setiap hari bahkan hampir sepanjang waktu, dia (Anggun) menangis tiada henti, lalu kami membawanya berobat ke rumah sakit, dan hasil diagnosa dokter putri kami menderita penyakit hidrosefalus,” jelas Meta lirih.
Meski dengan keterbatasan finansial lanjut Meta, dan demi kesembuhan sang buah hati, ia dan suami mengikuti anjuran dokter untuk dilakukan perawatan secara intensif di rumah sakit kepada Anggun Delva.
“Tetapi karena keterbatasan biaya, cuma sekitar satu bulan anak kami menjalani rawat inap di rumah sakit, setelah itu rawat jalan, karena semakin hari kondisi ekonomi semakin sulit, dengan terpaksa pengobatan secara medis kami hentikan, selanjutnya kami hanya lakukan pengobatan secara tradisional dirumah,” terang Meta.
Meta dan suami sangat berharap ada dermawan yang dapat mengulurkan tangan untuk membantu pengobatan (obat dan vitamin) bagi putrinya, atau dapat membantu kursi roda khusus,” dulu pernah ada, yang kasih kursi roda dari seseorang, namun kursi roda tersebut tidak cocok, sebab anak kami secara fisik mengalami lumpuh total, jadi saat di tempatkan di kursi kepalanya terkulai,” tandasnya.
Bagi yang berkenan, untuk menyumbang sebagian rezekinya bisa langsung menghubungi no telpon atau ke no rek dibawah ini
Telepon : (0822 8208 5544) (0852 7998 0222).
Rekening BRI ; (5780 01.04.2246532) a/n Meta Angraeni. (Arj/len)