Bandarlampung (Netizenku.com): Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandarlampung melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke Posko Penyekatan menjelang pemberlakukan larangan mudik 6-17 Mei.
Pemerintah kota mendirikan 5 Posko Penyekatan di pintu masuk Kota Bandarlampung; Posko Rajabasa, Posko Lematang, Posko Sukarame, Posko Kemiling, dan Posko Panjang.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana selaku Kepala Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 kota setempat didampingi Kapolresta Kombes Yan Budi Jaya dan Dandim 0410/KBL Kolonel (Inf) Romas Herlandes memaksa dua bus dari Pulau Jawa untuk putar balik.
\”Pak Kapolres dan Pak Dandim tadi sudah cek, ada 2 bus yang putar balik, mereka tidak punya persyaratan, agar mereka tahu pentingnya kesehatan bagi keluarga. Kita datang ke rumah harus sehat,\” kata Eva Diwana, Rabu (5/5) malam.
Di hari terakhir menjelang diberlakukannya larangan mudik, Eva Dwiana berharap Kota Bandarlampung steril dari para pelaku perjalanan mudik lebaran.
\”Mudah-mudahan besok steril tidak ada lagi yang bisa masuk Kota Bandarlampung,\” ujar dia.
Kapolresta Bandarlampung Kombes Yan Budi Jaya menegaskan bagi pelaku perjalanan mudik, baik sopir dan penumpang, yang tidak memenuhi syarat dokumen perjalanan dilarang memasuki Kota Bandarlampung.
\”Sopir dan penumpang bus yang tidak dilengkapi Antigen langsung kita putar balik,\” kata dia.
Selain memeriksa kesiapan petugas di Posko Penyekatan, Tim Satgas Covid-19 juga melakukan sidak Protokol Kesehatan Covid-19 di pusat perbelanjaan modern.
\”Bunda bersama Forkopimda mengecek mal, alhamdulilah masyarakat sudah pakai masker, hampir rata-rata semua pakai masker,\” kata Eva Dwiana.
Baca Juga: Eva Dwiana Wanti-Wanti Klaster Idulfitri
Pemerintah secara resmi melarang mudik Lebaran 2021, 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah penularan virus corona, karena kasus penularan virus corona umumnya naik saat libur panjang.
Adapun, larangan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah.
Larangan mudik selama 12 hari ini berlaku bagi semua masyarakat yang melakukan perjalanan antar kota/kabupaten, provinsi, maupun negara, baik yang menggunakan moda transportasi darat, kereta api, laut, maupun udara.
Mereka yang diizinkan melakukan perjalanan mudik harus memiliki print out atau lembaran surat izin perjalanan tertulis atau Surat Izin Keluar/Masuk (SIKM) sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. (Josua)