Bandarlampung (Netizenku.com): Meski telah memasuki bulan suci Ramadhan, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tetap melakukan kegiatan inventarisir dan intervensi terhadap keluarga yang sudah dipastikan terkena stunting (masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi).
Saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/5), Juru bicara Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Asih Hendrastuti mengungkapkan, pihak puskesmas yang berada di kabupaten lokasi fokus (Lokus) stunting dalam 2 bulan terakhir ini terus melakukan intervensi kepada keluarga positif stunting.
\”Program ini butuh waktu yang panjang, bukan ketika menentukan keluarga positif stunting, kemudian diberi asupan gizi, selesai persoalan. Ini butuh pendampingan,\” bebernya.
Diketahui 3 kabupaten di Provinsi Lampung menjadi lokus stunting, yaitu Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan. \”Kita ada keterbatasan pendanaan, karena itu, programnya tidak serentak, baru kita sasar di Lampung Tengah, karena disana yang paling banyak. Sedang untuk Lamtim dan Lamsel, mereka sudah menjalankan programnya, tapi masih menggunakan dan pribadi daerah,\” jelasnya.
Lebih lanjut Asih mengatakan, program intervensi keluarga stunting ini beriringan dengan Program Indonesia Sehat Pendekata Keluarga (Pispeka). \”Sekarang ini sedang diupayakan agar setiap keluarga itu memiliki data di puskesmas, untuk dilakukan intervensi, apakah terdapat masalah kesehatan atau tidak,\” paparnya.
Asih juga mengungkapkan, 10 desa di Lampung Tengah yang telah masuk dalam lokus stunting menjadi prioritas utama saat ini, bahkan program Pispeka juga menjadikan Lampung Tengah sebagai proiritas utama. (Aby)