Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Pekan depan, komisi III DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) akan berkoordinasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) di Jakarta.
Ini untuk menanyakan terkait sejauhmana pengawasan dan spesifikasi yang diterapkan oleh pihak PT SMI terhadap empat paket proyek kegiatan milik Pemkab Tubaba yang didanai melalui dana pinjaman (utang) kepada perusahaan BUMN tersebut.
\”Sebab hasil pembangunan yang dikerjakan oleh rekanan di tiga ruas jalan kurang memuaskan alias sama saja dengan pekerjaan yang didanai melalui APBD kabupaten yakni terkesan asal jadi,\” kata Ketua Komisi III Paisol kepada netizenku.com di ruang rapat komisi III, Selasa (19/2).
Ruas jalan yang didanai melalui dana pinjaman PT SMI senilai Rp128 miliar tersebut, yakni peningkatan ruas jalan pasar Mulyo Asri-Candra Mukti senilai Rp19,5 miliar, peningkatan ruas jalan Sp. Jalur 2 Kagungan Ratu-Sp.Karta senilai Rp17,5 miliar, peningkatan ruas jalan Sp. Jalur 2 Kagungan ratu- SDN Tugurato bernilai Rp12,5 miliar dan pembangunan pasar Pulung Kencana senilai Rp77 miliar.
\”Kami protes keras, hasil kerjaannya kurang memuaskan. Seperti pembuatan talud di Kagungan Ratu RK 3 ada yang dibongkar. Rigit beton di Kalimiring Candra kencana pun sudah banyak yang retak. Kalau kerjanya bagus seharusnya hasil kerjanya tidak ada yang dibongkar,\” paparnya.
Paisol menjelaskan, koordinasi dengan PT SMI tersebut seputar bagaimana pengawasan pihak perusahaan, spesifikasi teknis yang diberlakukan, dan standar hasil pembangunan yang telah diberlakukan oleh PT SMI, \”Empat proyek ini hasil pinjam loh, dan mulai tahun ini Pemkab Tubaba sudah mulai mencicil sekitar 30-an Miliar/tahun selama 5 tahun. Jadi, harus diawasi ketat oleh semua elemen masyarakat di Tubaba sehingga hasil pembangunan dapat dirasakan manfaatnya lebih lama oleh masyarakat di kabupaten ini,\” pungkasnya.(Arie)