Tulang Bawang (Netizenku.com): Ketua P3UW Lampung, Suratman, menyatakan bahwa sejumlah kendala terkait lahan seluas 1490 hektar untuk sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan di Dipasena telah berhasil diselesaikan. Hal tersebut diungkapkan pada saat dikunjungi Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
“Semua sektor diundang termasuk kami, Insya Allah sudah clear. Lahan ini sebenarnya punya Pemerintah, tapi kanalnya yang membuat adalah perusahaan, dalam hal ini milik CPP, seluas 1490 ha, dan sekarang sudah diserahkan kepada Pemerintah, dan itu nol rupiah,” ungkap Suratman, Senin (13/11).
Menurut Suratman, penyelesaian masalah ini tidak lepas dari dorongan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi, terutama dukungan dari Gubernur Lampung.
“Beliau, Pak Gubernur memfasilitasi kami, termasuk persoalan status tanah ini juga berkat dorongan beliau sehingga sudah clear. Kami P3UW Lampung mempunyai komitmen untuk selalu bersinergi, bekerjasama dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk membangun Dipasena,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Pj. Bupati Tulang Bawang, Qudrotul Ikhwan, juga menyampaikan apresiasinya terhadap langkah-langkah positif yang telah diambil.
“Terimakasih kepada Anggota DPR RI Hanan A. Rozak dan Gubernur Lampung atas sumbangsih dan motivasi yang telah diberikan kepada para Petani Udang di Dipasena,” ucap Qudrotul.
Lebih lanjut, Qudrotul menjelaskan bahwa Kabupaten Tulang Bawang kini memiliki tagline “Udang Manis” berkat potensi tambak yang mencapai 14.000 hingga 16.000 hektar. Tambak tersebut merupakan yang terluas di Asia Tenggara, ditambah dengan luas Kebun Tebu yang dua kali lipat luas Jakarta.
“Maka kami berharap Tulang Bawang ke depan dengan potensi udangnya ini bisa semakin mengangkat kehidupan, perekonomian, dan derajat masyarakat Kabupaten Tulang Bawang,” harapnya
Setelah melakukan panen udang, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, tidak langsung berpulang ke Kota Bandarlampung. Melainkan ia juga menyempatkan diri mengunjungi SMK Negeri Rawajitu Timur. SMK tersebut tidak hanya memiliki jurusan Multimedia, otomotif, dan akuntasi seperti SMK pada umumnya, tetapi juga memiliki jurusan Budidaya Perikanan.
Ia diajak oleh kepala sekolah SMK Negeri Rawajitu Timur, Elisa Sri Laksmi, untuk melihat secara langsung proses budidaya ikan lele melalui media kolam bioflok. Sistem ini menciptakan budidaya ikan yang ramah lingkungan dengan mendaur ulang limbah nutrisi menjadi makanan ikan. Di SMK tersebut juga terdapat berbagai kolam budidaya, termasuk kolam udang. (Luki)