Bandarlampung (Netizenku): Peristiwa langka tersebut adalah pemusnahan barang bukti narkoba. Tak tanggung-tanggung, barang haram yang diberangus dengan cara dibakar itu terbilang dalam jumlah besar. Di antaranya 57,5 kilogram ganja dan 3,58 kilogram sabu.
Teristimewanya lagi pemusnahan yang disaksikan pelajar dan pendidik di SMAN 2 itu, dilakukan langsung oleh Kapolda Lampung, Irjen Pol Drs Suntana Msi. \”Ada yang tahu ini narkoba jenis apa?\” tanya Kapolda kepada siswa sebelum pemusnahan dan dijawab serentak, \”Sabuuuu….\”
“Saya ingat tahun 1985, saya masih seperti kalian, dan sekarang saya sudah punya anak sama seperti kalian. Tapi sekarang saya khawatir narkoba sudah merusak generasi muda,\” tutur Suntana, Jumat (2/3). Berkenaan dengan itu, orang nomor satu di jajaran kepolisian daerah Lampung ini, meminta agar pelajar dan generasi muda memahami buruknya pengaruh narkoba, sekaligus bukan hanya sebatas menghindari menggunakannya, tapi juga dapat turut aktif memeranginya. \”Karena narkoba adalah musuh kita bersama,\” imbuh Kapolda.
Dirinya lantas mengingatkan akan pesan nabi Muhammad SAW, bahwa manusia paling bermanfaat dan amalnya tetap dicatat hingga akhir hayatnya adalah amal yang ilmunya bermanfaat, amal jariah dan doa anak soleh. \”Selalu doakan orang tua kalian, dan kalau ingin menjadi anak soleh jangan pernah mengenal narkoba,\” pungkas Kapolda.
Sementara Kabag Operasi Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung, AKBP Farman Gumay, mengatakan pemusnahan narkoba sengaja dilakukan di lingkungan sekolah sebagai salah satu upaya mengedukasi generasi muda akan bahayanya penyalahgunaan narkoba.
\”Jadi biar para pelajar punya pemahaman langsung akan bahayanya narkoba,\” ungkapnya disela-sela kegiatan bertajuk \’Sosialisasi Bahaya Narkoba, Pornografi dan Kekerasan pada Pelajar\’ tersebut.
Saat ditanya apakah pemusnahan narkoba berjenis ganja dan sabu yang dilakukan secara dibakar tidak akan berdampak pada para pelajar dan hadirin yang turut menyaksikan, Gumay mengatakan tidak akan ada dampak negatif karena pelaksanaannya sudah sesuai dengan prisedurial. \”Sudah ada teknik tertentu, sehingga dijamin kualitas udara di lokasi pemusnahan tetap terjaga,\” jelasnya. (Aby/rls)