Bandarlampung (Netizenku.com): Fenomena bertambahnya jumlah pengemis pada bulan ramadhan, bukanlah barang baru bagi Kota Tapis Berseri. Mengemis pun seakan-akan menjadi pekerjaan yang menjanjikan pada saat bulan suci tiba, melihat kondisi psikologis orang-orang yang kebanyakan ingin melakukan perbuatan baik, terutama mengasihi fakir dan miskin.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum (Ribuan), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandarlampung, Jan Roma berpendapat bahwa pengemis itu diklasifikasikan menjadi dua, yang pertama pengemis sungguhan, dan yang kedua pengemis terorganisir.
\”Pengemis itu diklasifikasikan menjadi dua, ada pengemis sungguhan dan ada juga yang terorganisir. Tidak heran kalau saat puasa kita melihat pengemis, yang sering bikin heran itu kenapa jumlahnya tiba-tiba jadi banyak ataupun bertambah,\” ujar Jan Roma saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/4).
Berdasarkan pernyataan Jan Roma, dirinya pernah mendapatkan informasi bahwa para pengemis yang terorganisir itu, diantar serta dijemput sebelum dan sesudah beroperasi. \”Mereka itu diantar dan dijemput, titiknya pun nampaknya sudah ditentukan oleh orang yang mengorganisir mereka,\” imbuhnya.
Parahnya, lanjut dia, fenomena ini banyak mengeksploitasi anak-anak. \”Banyak anak-anak yang tereksploitasi atas fenomena ini. Kan kasihan, balita dibawa panas-panasan dan hujan-hujanan,\” katanya.
Jan Roma pun menyebutkan nama daerah yang dianggap menjadi sarang daripada orang-orang yang berkedok sebagai pengemis itu. \”Saya pernah dapat informasi, hanya saja tidak saya telusuri. Berdasarkan info tersebut, sekitaran daerah Jagabaya merupakan markas dari orang-orang itu,\” kata dia.
Berdasarkan hal tersebut, Jan Roma pun berjanji akan melakukan operasi pengemis saat ramadhan tiba. \”Kita akan lakukan nanti, kita akan cek mana yang sungguhan, dan mana yang hanya kedok,\” pungkasnya.(Agis)