Bandarlampung (Netizenku.com): Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini dan tidak pilih-pilih vaksin.
Selain Sinovac, beberapa merek vaksin telah tiba di Indonesia, yakni AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer.
Ketua IDI Cabang Kota Bandarlampung, dr Aditya M.Biomed, mengatakan semua jenis vaksin sama dan efektif melawan Covid-19.
“Kayaknya kalau Pfizer susah ya, hampir tidak mungkin kalau di luar Jakarta. Cold chainnya susah sekali. Tapi yang lain juga bagus. Saya sangat setuju masyarakat jangan pilih-pilih vaksin,” kata dia saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu (25/8).
Aditya menuturkan pengalaman dirinya yang menggunakan dua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda pada program vaksinasi.
Pada suntik dosis 1 dan 2 dirinya menerima vaksin Sinovac, dan sebagai tenaga kesehatan dirinya menerima suntikan ketiga sebagai booster, vaksin Moderna.
“Saya pernah merasakan dua vaksin, dan kedua-duanya insyaallah bermanfaat,” ujar dia.
Aditya mengharapkan masyarakat dapat berperan aktif berpartisipasi dalam program vaksinasi karena vaksin sekarang ini bukan lagi hak tapi kewajiban bagi semua lapisan masyarakat.
“Mohon maaf kalau sampai ada sebagian yang enggak mau dan menolak, artinya herd immunity atau kekebalan komunal tidak terbentuk dan kita berlama-lama dengan pandemi,” kata dia.
Aditya menilai, saat ini, vaksin Covid-19 merupakan satu-satunya peluang yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melawan Covid-19.
Terkait kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) yang dialami tenaga kesehatan usai divaksinasi dengan Moderna, dr Aditya menjelaskan hal itu sesuatu yang umum dan tidak selalu terjadi karena banyak faktor yang memengaruhi.
“KIPI tidak selalu, saya dikasih Moderna juga tidak apa-apa. Jangan terlalu digembar-gemborkan. Jangan terlalu curiga, punya prasangka jelek,” ujar dia.
Aditya mengingatkan masyarakat khususnya tenaga kesehatan bahwa mereka memiliki tanggung jawab moral dan sebagai warga negara ikut menyukseskan program vaksinasi demi<span;> kepentingan bangsa dan negara.
“Sudahlah enggak usah posting yang akhirnya malah membingungkan. Kami dari IDI juga mohon (maaf) ini, kalau ada anggota kami di Bandarlampung yang istilahnya aneh-aneh, kami akan menjatuhkan sanksi dari organisasi,” tegas dia. (Josua)