Tulangbawang (Netizenku.com): Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Lampung, Ir Hanan A Rozak, nyatakan siap untuk membantu sekaligus mencarikan solusi para petani singkong, khususnya yang berada di Tulangbawang terkait anjloknya harga singkong saat ini yang hanya mencapai 700 rupiah perkilo.
Hanan mengatakan, jika saat ini memang harga singkong di Tulangbawang dalam keadaan rendah bahkan jauh dari harga pasaran.
Namun, menurutnya harga singkong tersebut bukan saja terjadi di Tulangbawang akan tetapi memang terjadi di seluruh wilayah Provinsi Lampung, bahkan saat ini memang menjadi keluhan dan jeritan para petani singkong.
\”Tetapi perlu diketahui jika masalah turunnya harga singkong ini menjadi urusan antara para petani singkong dan pabrik, dengan kata lain yakni antara penjual dan pembeli, sebab saat ini yang jual singkong membludak atau ratusan sedangkan yang beli singkongnya hanya sedikit, jadi bagaimana mau seimbangan, akibat dari banyaknya yang jual singkong ini sehingga harganya menjadi turun seperti saat ini,\” ucapnya.
Selain akibat faktor tersebut juga, Hanan menerangkan jika saat ini wajar saja seluruh para petani mengeluhkan turunnya harga singkong lantaran selain harga tepung tapioka juga turun di pasaran, lahan yang digunakan untuk menanam singkong milik para petani juga sebesar 25 persen dari satu hektar memang milik orang lain tidak seutuhnya 100 persen milik para petani singkong tersebut.
Sebab lanjut Hanan dari setiap satu hektar yang ditanami singkong seperempat hektar itu milik orang, sesuai potongan sehingga keuntungan yang diperoleh para petani singkong dari satu hektar hanya sebesar 75 persen saja.
\”Jadi wajar saja kalau semua petani singkong menjerit dan mengeluh karena dari hasil cek saya di lapangan salah satunya di Rawa Pitu dari satu hektar petani hanya membawa uang sebesar Rp3 juta saja itu belum pupuk dan biaya lainnya jadi sudah jelas rugi besar para petani singkong kita saat ini,\” terangnya.
Hanan mengajak para petani singkong di seluruh Provinsi Lampung untuk bersama-sama meluncurkan terobosan baru untuk mengatasi masalah turunnya harga singkong tersebut, dengan cara gerakan serentak menanam singkong separuh dari masing-masing lahan yang ada di petani.
Sebagai contoh sambung pria yang juga merupakan Anggota DPRD RI sekaligus mantan Bupati Tulangbawang tersebut, apabila lahannya seluas satu hektar maka cukup ditaman setengah hektar kemudian apabila lahannya seluas dua hektar maka cukup di tanam seluas satu hektar saja.
\”Jadi kita tanam separuh lahan saja mulai saat ini, sedangkan sisanya yang separuh lahan kita ganti tanaman menjadi jagung atau kedelai sehingga para petani masih bisa mendapat keuntungan dari hasil panen nantinya,\” jelasnya.
Dengan demikian Hanan menambahkan, apabila hal tersebut dilakukan oleh seluruh petani singkong, maka ke depan bukan lagi para petani singkong yang mencari pembeli akan tetapi para pembeli seperti pabrik akan mencari para penjual singkong, sehingga dengan sendirinya harga singkong akan naik dengan tinggi.
\”Jadi nggak perlu demo-demo nggak ada gunanya, itu kalau saran saya, sebab tidak akan pernah naik harga singkong, sudah saat ini cukup kita kurangi produksi singkong kita sehingga ke depan para pabrik akan kekurangan dan mencari singkong disitulah hukum tawar menawar akan terjadi dan petani singkong bisa menawarkan singkongnya dengan harga tinggi dan pabrik mau tidak mau akan membeli singkong walaupun harganya mahal, sudah itulah solusinya dari saya kurangi produksi singkong kita alihkan dengan menanam bibit lain setengah lahan dari yang ada agar harga singkong kita kembali naik,\” imbuhnya. (Armadan/len)