Bandarlampung (Netizenku.com): Fraksi PKS DPRD Kota Bandarlampung menilai Pemerintah Kota setempat harus melakukan evaluasi terkait penerapan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Bandarlampung hingga 23 Agustus 2021.
Pasalnya, semenjak PPKM darurat diberlakukan, sampai berubah nama menjadi PPKM Level 4, posisi Bandarlampung sebagai zona merah belum juga mengalami perubahan.
Ketua Fraksi PKS DPRD Bandarlampung, Agus Djumadi, mengatakan sudah tiga kali status PPKM diperpanjang tapi Bandarlampung belum juga meninggalkan status sebagai daerah zona merah.
Maka dari itu, kata Agus, Fraksi PKS memberikan masukan pada Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana untuk lebih menggencarkan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment atau tes, telusur, dan tindak lanjut. Serta perbanyak titik vaksinasi untuk memperkecil kerumunan massal.
“3T ini harus digencarkan sebagai upaya pencegahan, menekan angka penularan dan menekan angka kematian. Sebaiknya Wali Kota kurangi keliling-kelilingnya, karena saat kondisi pandemi ini kepemimpinan seorang top leader diuji, problem solvingnya ditunggu oleh masyarakat”, kata Agus, Rabu (11/8).
Agus juga memberikan masukan terkait vaksinasi agar dilakukan berbasis lingkungan dan RT agar lebih massif serta memperkecil tingkat kerumunan karena masyarakat ingin divaksinasi.
Tak lupa Agus juga mengingatkan wali kota untuk memperkuat jaring pengamanan sosial melalui program ketahanan pangan dalam bentuk bantuan sembako yang berasal dari anggaran pemerintah maupun gerakan sosial masyarakat.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandarlampung mulai mengoptimalkan testing dan tracing terhadap warga yang memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengimbau warga tidak takut untuk dites karena merupakan salah satu bentuk pencegahan dini penularan Covid-19.
“Bunda setiap kali turun ke masyarakat, membawa alat antigen untuk melakukan tes secara acak. Antigen dari kita, fasilitas ini gratis, dan tidak usah takut karena Covid-19 bukan aib, ini musibah, siapa saja bisa terpapar,” kata dia. (Josua)