Pesawaran (Netizenku.com): Melalui deklarasi yang cukup sederhana lantaran saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Forum Masyarakat Pesawaran Bersatu (FMPB) yang dinakhodai Mursalin, secara resmi terbentuk. Dengan terbentuknya perkumpulan elemen masyarakat yang beralamat di Dusun Suka Marga, Desa Gedongtataan ini bertujuan selain akan bersinergi mendukung pemerintah dalam kemajuan suatu daerah, juga akan mengkritisi semua kebijakan-kebijakan dan aturan pemerintah yang menyimpang tidak prorakyat.
“Alhamdulilah hari ini lembaga kita secara resmi tekah terbentuk, meskipun dilakukan secara sederhana sekali, karena mengingat saat ini masih di suasana pandemi dan kita wajib mematuhi protokol kesehatan,” ucap Mursalin, Rabu (8/9).
Diuatarakan Mursalin, tujuan dibentuknya FMPB di Kabupaten Andan Jejama ini, untuk mempersatukan semua elemen masyarakat yang ada agar bisa besinergi dengan pemerintah. Akan tetapi jika kebijakan dan aturan-aturannya salah dan menyimpang tidak memihak ke masyarakat akan dikriitisi.
“Forum ini kita bentuk mengedepankan kesejah teraan dan musyawarah. Dengan kita mempersatukan semua elemen masyarakat yang ada supaya bagai mana pesawaran bisa lebih maju lagi. Akan tetapi jika ada kebijakan atau aturan-aturan yang menyimpang akan kita kritisi dan laporkan ke pihak yang berwenang,” ungkap Mursalin.
Sementara itu Safrudin Tanjung selaku Ketua Harian FMBP menambahkan forum yang telah terbentuk ini bukan Organiasi Masyarakat (Ormas), atau pun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melainkan sebuah perkumpulan semua elemen masyarakat yang ada di Pesawaran.
“Semua lembaga organisasi bisa berbagung di sini termasuk wartawan, karena forum kita ini lembaga lokal independen berdiri sendri, jadi semua bisa berbagung di FMBP,” jelas Tanjung.
Jadi langkah awal setelah dikukuhkannya FMBP, lanjut Tanjung, dirinya pertama akan melaporkan ada beberapa dugaan kegiatan proyek fisik yang dikerjakan tidak sesuai dengan anggaran yang ada, seperti yang terjadi di Dinas Koperindag mengenai pembangunan gedung galeri yang di dalam pelaksanaannya dikerjakan tidak sebanding dengan anggaran yang ada, serta kegiatan di Dinas PU yakni pembangunan ruas jalan yang dianggap pengerjaannya sangat buruk.
“Kerja awal kita, Senin ini kita akan laporkan kedua pekerjaan tersebut ke Kejati, karena apa? kita lihat pembangunanya masya Allah sangat buruk sekali, karena setelah kita lihat di lapangan banyak sekali kejanggalan,” ungkap Tanjung. (Soheh/len)