Pesawaran (Netizenku.com): Masyarakat Lampung dari adat Pepadun dan Pesisir, serta unsur lima alumni perguruan tinggi di Lampung, melakukan temu kangen dalam acara \’Bubalah Mulang Muaghi\’ atau berbincang-bincang sesama saudara.
Kegiatan yang juga dirangkai penetapan pembentukan Forum Masyarakat Lampung (Formal) bertema \’Mengangkat harkat dan martabat masyarakat Lampung\’ dan digelar di Aula Museum Sultan Ulangan, Dusun Srimenanti, Desa Negeri Sakti, Gedongtataan, Minggu (21/10/2018).
\”Pertemuan ini adalah murni ajang silaturahmi temu kangen dengan unsur pemuda adat Lampung dan dari lima alumni serta pelajar, dalam rangka mengkatkat harkat martabat masyarakat Lampung,\” kata Kanjeng Sultan Mego Sakti, Fachrudin Pubian selaku ketua panitia.
Dijelaskan, terbentuknya Formal berangkat dari individu dan unsur pemuda adat Lampung.
\”Lembaga ini berawal dari orang Lampung namun meju umum tanpa membeda-bedakan ras agama dan budaya, murni untuk mengkat harkat martabat masyarakat Lampung, sesuai dengan namanya forum masyakat Lampung,\” jelasnya.
Selain itu juga membentuk jaringan kominikasi yang memiliki legal formal.
\”Karena kita tidak mungkin akan dipercaya atau dimengerti oleh orang banyak, kalau kita tidak memilki legal formal sesuai dengan peraturan perundang-undangan hukum yang berlaku,\” ujarnya.
Sedangkan untuk Tema Mengkat harkat martabat orang Lampung ini, lanjut Fachrudin, juga mengangkat etika budaya adat Lampung.
\”Sesuai dengan peradaban budaya yang kita lihat dari waktu ke waktu, banyak mereka melakukan segala sesuatunya tidak dengan etika, baik itu etika hukum maupun etika budaya, sehingga perilaku mereka bisa menuju kehancuran,\” jelasnya.
Dia mencontohkan seperti dalam berpolitik. Mereka bersikap sesuka hati, tanpa mengedepankan etika.
\”Jadi mengangkat harkat martabat Lampung itu membangun secara menyeluruh, bukan berarti ego dengan negara. Tetapi membangun Lampung sama saja membangun Indonesia,\” ungkapnya.
Anggota Formal terdiri dari berbagai unsur pribumi dan nonpribumi.
Untuk pribumi dari Lampung Abung, Megowpak Tulangbawang, Pubian Telu Suku, Pesisir Saibatin, Komering, Sungkai, Way Kanan dan sekitarnya. (soheh)