Bandarlampung (Netizenku.com): Pemkot Bandarlampung akan mendorong optimalisasi vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak usia 6-11 tahun.
Pemkot berencana menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas dengan protokol kesehatan ketat pada Februari mendatang.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan pemkot akan mengeluarkan surat edaran kepada sekolah-sekolah agar anak-anak yang sudah divaksinasi Covid-19 dapat mengikuti PTM Terbatas.
Proses belajar mengajar akan dilakukan secara hybrid, daring (dalam jaringan) dan tatap muka.
“Jadi yang sudah divaksinasi boleh ikut PTM tapi yang belum divaksinasi ikut daring dulu,” kata dia, Senin (17/1).
Wali Kota mengatakan hal itu dilakukan mengingat situasi Covid-19 di daerah lain yang menghentikan PTM terbatas karena penyebaran varian baru Omicron.
“Di DKI Jakarta ada 15 sekolah yang ditutup kembali, jadi kembali lagi secara daring, tidak PTM lagi,” ujar dia.
Eva Dwiana juga menyesalkan masih banyak orangtua/wali murid yang enggan mengizinkan anaknya divaksinasi Covid-19.
“Padahal ini kan ikhtiar terakhir, dan ini yang terbaik untuk kita semuanya,” tegas dia.
Eva Dwiana berjanji akan mengecek kembali pelaksanaan vaksinasi di sekolah-sekolah agar capaian vaksinasi di Bandarlampung lebih maksimal.
“Jadi nanti yang harus teliti adalah sekolah-sekolah, jangan belum divaksinasi tapi murid tetap sekolah,” tutup dia.
Sebelumnya, Plh Sekretaris Disdikbud Bandarlampung, Mulyadi, mengatakan mulai Senin (17/1) pihaknya menggelar vaksinasi Covid-19 dosis kedua bagi anak-anak usia 6-11 tahun.
“Tapi kita juga melakukan vaksinasi dosis pertama bagi yang belum divaksinasi kemarin,” kata dia.
Pemkot Bandarlampung melakukan vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun sejak Senin, 20 Desember 2021 lalu.
Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) Disdikbud Bandarlampung terdapat 90.117 siswa kelas 1-6 SD di kota setempat.
Data vaksinasi Covid-19 nasional per tanggal 16 Januari 2022 pukul 18.00 Wib menyebutkan sebanyak 70.364 anak usia 6-11 tahun telah divaksinasi dosis pertama.
Sementara vaksinasi dosis pertama untuk anak usia 12-17 tahun mencapai 98,56% dan dosis kedua 82,51%. (Josua)