Bandarlampung (Netizenku.com): Dugaan pelecehan terhadap pers yang dilakukan oleh Bos Lembaga Survey Rakata Istitute, Eko Kiswanto, direspon dengan unjuk rasa yang dilakukan oleh puluhan wartawan pada Senin (23/4) pagi.
Aksi tersebut dimulai dari Bundaran Gajah, Tugu Adipura Bandarlampung, kemudian massa berangkat menuju Mapolda dan Bawaslu Provinsi Lampung untuk menyerahkan laporan atas dugaan pelecehan itu.
Puluhan massa dalam unjuk rasa mengutuk dan menuntut Direktur Rakata Institut, Eko mencabut pernyataannya yang ditulis di media sosial (medsos) Facebook. Selain itu, massa juga mendesak agar Eko meminta maaf kepada media massa dan wartawan di Lampung atas pernyataan yang melecehkan profesi wartawan.
\”Bawaslu dan KPU Lampung diminta profesional mengusut keterlibatan Direktur Rakata institut yang berstatus ASN dalam Pilgub Lampung,\” teriak para wartawan saat aksi. Kami juga mendesak Polda Lampung untuk memproses secara hukum berdasarkan UU ITE, UU Keterbukaan Informasi Publik dab UU Pers yang dilakukan oleh Eko, karena telah melakukan penghinaan, pelecehan, dan merendahkan martabat media massa dan wartawan melalui media sosial (facebook),\” teriak salah satu orator.
Selain itu, puluhan massa juga mendesak
Asosiasi Lembaga Survei mencabut dan membekukan Rakata Institute karena telah melakukan kejahatan demokrasi.
“Eko diduga telah melecehkan dan penghinaan kepada media serta merendahkan martabat media massa di media sosial,\” ujar Ketua Forum Wartawan Online (Fortaline), Juniardi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Lampung.
Sementara itu, koordonator aksi, Bowo Laksono, menambahkan dalam melakukan kegiatan surveynya, Eko cenderung tidak netral dan tendensius dengan melakukan penggiringan opini yang merugikan salah satu calon. \”Bawaslu harus mengusut tuntas kasus ini,” tegas Bowo.(Agis)