Bandarlampung (Netizenku.com): Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandarlampung telah melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandarlampung untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Bandarlampung.
Ketua Komisi III dari DPRD Bandarlampung, Dedy Yuginta, mengatakan permasalahan pengelolaan sampah merupakan permasalahan utama yang tengah pihaknya benahi bersamaan dengan DLH Bandarlampung.
“Sudah koordinasi. Setiap rapat selalu saya tanyakan kapan Bandarlampung mendapatkan penghargaan adipura, penghargaan adipura itu berkaitan dengan sampah, sungai, dan pasar. Permasalahan itu selesai maka kota dapat meraih penghargaan adipura,” ujarnya saat diwawancarai di Kantor DPRD Bandarlampung, Kamis (12/1).
Lebih lanjut, pihaknya turut menerangkan bahwa terjadinya penumpukan sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung itu disebabkan alat untuk mengelola sampah terjadi kerusakan akan tetapi ia menerangkan saat ini Kota Bandarlampung telah memiliki alat yang baru.
Ia merasa malu lantaran video penumpukan sampah yang ada di TPA Kecamatan Bakung sempat viral. Hal tersebut yang membuat pihaknya memfokuskan dengan membuat perda sampah maupun sungai.
Pihaknya telah menerima laporan dari DLH Bandarlampung untuk menjalin kerjasama dengan PT. WIKA dalam pengelolaan sampah.
“nanti kerjasama, jadi sampah ini akan dikelola dengan modern untuk dibuat jadi briket. Jadi aturan sudah dibuat perdanya, akan diatur nanti kerjasama pemkot dengan WIKA, saling menguntungkan yang terpenting,” lanjutnya.
Berbeda, Kepala DLH Bandarlampung, Budiman P Mega, mengatakan bahwa pihaknya terus mengoptimalkan pengelolaan sampah agar sampah yang ada di Bandarlampung kian berkurang.
“Kita kerjasama dengan bank sampah yang ada di Tanjung Karang dan Way Halim untuk mengelola sampah. Itu semua sampah dikelola mereka satu dijadikan pupuk yang satunya lagi dijadikan briket,” kata dia.
Mengenai kerjasama dengan PT. Wika untuk saat masih ini belum terjalin lantaran masih dalam uji sampel.
“Belum teken kontrak ini masih menjajaki. Jadi ada perhitungannya kadar sampah yang bisa digunakan, akan tetapi kemarin mereka menguji kadar sampah yang ada di Lampung Tengah, mudah-mudahan cukup. Ini masih proses,” pungkasnya. (Luki)