Bandarlampung (Netizenku.com) : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI telah mengumumkan secara resmi, bahwa satuan pendidikan yang berada di zona kuning diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Namun Kasi Kelembagaan Dasar Disdikbud Kota Bandarlampung, Moelyadi Syukri, mengatakan pihaknya belum menerima surat secara resmi terkait hal tersebut.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandarlampung masih berpatokan pada Surat Edaran Wali Kota Herman HN, bahwa pembelajaran jarak jauh berlangsung hingga akhir bulan ini.
\”Sesuai Surat Edaran Wali Kota Bandarlampung yang batasnya sampai 30 Agustus, kalau yang zona kuning, zona hijau sesuai dengan pesan yang beredar itu, kami belum ada surat secara resmi. Kita masih menunggu surat resmi, baik dari kementerian, tim gugus tugas, maupun wali kota,\” kata Moelyadi di ruang kerjanya, Senin (10/8).
Dia berharap sekolah sudah siap dengan protokol kemanan Covid-19 ketika sekolah dibuka pada awal September.
\”Pada prinsipnya kalaupun itu memang ditetapkan di awal September, sekolah sudah siap dengan protokol kesehatan sesuai dengan surat edaran wali kota,\” ujarnya.
Sementara untuk kurikilum darurat yang akan diterapkan, Moelyadi mengatakan LKKS dan K3S sudah membahas hal tersebut dengan mengacu pada pedoman khusus dari kementerian.
Persiapan sekolah untuk menyambut pembelajaran tatap muka juga sudah dipersiapkan SMPN 23 Bandarlampung.
Kepala SMPN 23 Irwan Qalbi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tempat cuci tangan di masing-masing kelas, handsanitizer, pengukur suhu, tisu dan lainnya.
Termasuk juga telah menyusun bangku di dalam kelas menjadi lebih renggang, sekitar hanya ada 16 bangku, untuk jaga jarak.
\”Jika pak wali dan orang tua sudah mengizinkan untuk tatap muka. Insyaallah sekolah sudah siap. Jika nanti, ada orang tua yang belum mengizinkan anaknya untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, kita juga harus menyiapkan pembelajaran secara daring juga,\” kata Irwan.
\”Jadi ada dua, online dan offline. Tapi kita tetap menunggu arahan dari Dinas Pendidikan dan Wali Kota Bandarlampung. Surat edaran terakhir kan awal September mulai untuk tatap muka, tapi kita tetap menunggu,\” tambahnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala SMPN 1 Bandarlampung Tri Priyono, ia menuturkan sekolah sudah mempersiapkan segala sarana dan prasarana jika nanti diizinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Mulai dari tempat cuci tangan dengan air mengalir, sabun, handsanitizer, pengukur suhu tubuh, dan tisu.
Pihaknya juga bahkan sudah membuat video simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat, dan telah dikirimkan kepada seluruh wali murid.
\”Jadi video itu menggambarkan situasi jika tatap muka di kelas. Kita terapkan protokol kesehatan di sekolah. Tapi kita tetap menunggu keputusan dari pemerintah kota untuk melakukan pembelajaran tatap muka,\” ujar Tri.
Sebelum pembelajaran tatap muka nanti dilaksanakan, pihak sekolah akan mengundang orang tua, untuk mendapatkan persetujuan belajar tatap muka di sekolah.
\”Jika nanti ada beberapa orang tua yang keberatan untuk mengizinkan anaknya untuk tatap muka di kelas, ya tidak apa-apa. Nanti kita tetap memberikan pelayanan secara daring,\” kata Tri. (Josua)