Bandarlampung (Netizenku.com): Dalam menghadapi dampak kekeringan yang terjadi akibat fenomena iklim El Nino yang berlangsung, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung, di bawah kepemimpinan Kepala Liza Derni, telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menjaga produktivitas perikanan budidaya di wilayahnya.
Salah satu langkah yang diambil adalah pengurangan padat tebar benih ikan di setiap kolam budidaya.
“Meskipun beberapa jenis ikan tahan dengan suhu panas saat musim kering, kami perlu mengantisipasi dengan mengurangi padat tebar benih untuk memberikan cukup ruang dalam kolam agar ketersediaan oksigen lebih banyak,” ujar Liza Derni kepada awak media, Senin (18/9).
Selain itu, teknologi mikro bubble oksigen juga diterapkan untuk meningkatkan oksigen terlarut dalam media budidaya. Manajemen pakan yang baik dengan memberikan vitamin dan suplemen secara rutin juga menjadi fokus, karena ikan memerlukan nutrisi ini agar tetap sehat selama musim panas.
Dalam upaya menjaga ketersediaan air, DKP Provinsi Lampung menerapkan sistem budidaya yang tepat melalui sistem resirkulasi dan pemilihan komoditas yang sesuai dengan cuaca. Komoditas seperti nila, lele, dan gurame dipilih untuk dibudidayakan selama musim kering untuk menjaga produktivitas perikanan budidaya.
Liza Derni juga menekankan pentingnya pengembangan budidaya ikan lokal yang telah beradaptasi dengan ekosistem Lampung.
“Ikan-ikan seperti baung, jelawat, belida, gabus, tawes, dan nila merupakan jenis ikan asli Lampung yang tahan terhadap suhu panas. Upaya restocking telah dilakukan di beberapa sungai di Lampung untuk menjaga keberlanjutan ikan lokal ini,” lanjut dia.
Dengan serangkaian tindakan ini, DKP Provinsi Lampung berharap dapat menjaga produktivitas perikanan budidaya dan mengurangi dampak yang diakibatkan oleh kekeringan pada sektor ini.
“Semoga langkah tersebut dapat meminimalisir efek kemarau panjang pada produktivitas budidaya ikan di Lampung,” tutupnya. (Luki)