Tanggamus (Netizenku.com): Tragedi seorang anak diduga menghabisi nyawa ayah kandungnya dengan keji, terjadi di Dusun Leweung Kolot, Pekon Sukagung Barat, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus. Peristiwa tewasnya Saliman (60) di tangan anak kandungnya sendiri, Sanwani (37), terjadi Selasa (11/12) sekitar pukul 06.00 WIB.
Kasat Reskrim Polres Tanggamus, AKP Edi Qorinas, mewakili Kapolres AKBP I Made Rasma membenarkan tragedi pembunuhan ayah oleh anak kandung itu. Namun ketika ditanya lebih dalam soal motif yang melatarbelakangi tersangka sampai hati menghabisi nyawa ayah kandungnya dengan keji, Edi Qirinas mengaku belum tahu.
\”Motifnya apa, kami belum tahu. Masih kami tangani. Tapi peristiwa itu benar terjadi. Tersangka tidak lain adalah anak kandung korban, sempat kabur sesaat setelah kejadian. Namun sudah berhasil diamankan anggota Polsek Pardasuka, Kabupaten Pringsewu,\” jelas kasat reskrim di ruang kerjanya.
Menindaklanjuti kejadian ini, Edi Qorinas menyebutkan, polisi sudah mengumpulkan keterangan dari dua saksi. Yaitu Nastur (30) dan Andrianto (19). Keduanya warga dusun setempat. Dan Andrianto juga masih berkerabat dengan korban dan tersangka. \”Selain keterangan dua saksi, kami juga masih mendalami keterangan tersangka di Polsek Pardasuka,\” kata mantan Kapolsek Wonosobo itu.
Polisi Belum Pastikan Kondisi Kejiwaan Tersangka
Satu per satu spekulasi perihal Sanwani yang tega membunuh ayah kandungnya dengan sadis, mulai bermunculan di kalangan masyarakat. Salah satunya soal kemungkinan kelainan kejiwaan tersangka.
Kasat Reskrim AKP Edi Qorinas pun tak menampik spekulasi itu. Menurut dia, semua kemungkinan bisa terjadi. Namun polisi tidak bisa bekerja berdasarkan kemungkinan. Melainkan harus berdasarkan bukti-bukti yang valid, akurat, dan sah.
\”Terkait kemungkinan adanya kelainan jiwa pada tersangka, ya itu bisa saja terjadi. Atau mungkin tersangka adalah pengguna narkoba. Atau dia depresi. Semuanya mungkin. Untuk memastikannya, kami bersama Polsek Pardasuka masih terus mendalami keterangan tersangka,\” tutur Edi Qorinas.
Diduga Dipicu Kekesalan Tersangka Atas Pembagian Dp Penjualan Sepeda Motornya
Dari informasi yang berhasil dihimpun, pemicu tersangka gelap mata dan kehilangan akal sehat hingga membunuh ayah kandungnya, diduga lantaran masalah uang semata.
Kabarnya, tersangka kesal dan kecewa pada ayah dan ibunya. Lantaran tersangka hanya mendapatkan Rp600 ribu dari down payment (DP) penjualan sepeda motornya. Sementara total uang muka penjualan sepeda motor tersangka adalah Rp1,6 juta.
\”Sebelum kejadian, Pak Saliman menjual motor Sanwani pada ponakannya, yaitu Andrianto. Andrianto membayarnya dengan cara mencicil dan memberikan uang muka Rp1,6 juta. Dari DP itu, Rp1 juta diambil oleh istri korban sekaligus ibu tersangka. Sisanya Rp600 ribu, diserahkan pada tersangka oleh ibunya,\” ujar sumber yang tak ingin namanya disebutkan.
Diduga dari pembagian DP penjualan sepeda motor itulah, tersangka kesal bercampur kecewa. Lantas terjadilah cekcok mulut antara tersangka dengan ibunya yang didengar oleh korban. Kontan korban marah pada tersangka. \”Percikan api telah menyambar pertamax\”, cekcok mulut antara anak versus ayah kandung itu, berujung tragedi berdarah.
\”Sanwani langsung mengambil sebilah golok. Lalu menusuk bagian perut dan membacok leher bapaknya sendiri sampai meninggal. Setelah itu dia sempat kabur pakai motor Honda Revo,\” ungkap narasumber. (Rapik)