Pesawaran (Netizenku.com): Media massa mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Peran komunikasi sangat menentukan dalam penyampaian informasi maupun suatu kebijakan pemerintah. Hal ini dikatakan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, yang mengaku tak pernah risih dengan keberadaan media masa yang ada di wilayah Pesawaran. Karena menurut orang nomor satu di Kabupaten Andanjejama ini, tanpa peran media masa, dirinya tidak akan besar seperti saat ini.
\”Kalau boleh jujur, saya tidak pernah risih dengan keberadaan media, saya bisa besar karena media juga .Sebab tidak mungkin saya menjadi kepada daerah tanpa ada peran dari media,\” ungkap Dendi di depan awak media dan kepala OPD yang ada, pada acara pembukaan Konferkab PWI Kabupaten Pesawaran ke 4 Priode 2018-2021, di Aula Pemkab setempat Rabu (2/5).
Untuk itu, pihaknya berharap kepada OPD yang ada, apabila ada pemberitaan terkait kritik ataupun yang lain, sebaiknya segera disikapi, karena informasi dari media itu lebih cepat dari pada aparat pemerintah setempat.
\”Walaupun kita tahu ada kebebasan Pers, akan tetapi kita harus tahu juga etikanya, dan juga apabila ada pemberitaan atau kritik yang lain, saya sudah sampaikan kepada OPD yang ada, sebaiknya segera disikapi karena informasi dari media itu lebih cepat dari pada informasi dari pemerintah. Bahkan, terkadang lebih akurat dan detail di dalam memberikan informasi,\” ungkap Dendi.
Maka dirinya mengimbau kepada seluruh OPD ataupun satker di Pemkab setempat, jangan anti media. \”Itu lah gunanya kalian saya tunjuk selaku kepala OPD untuk berinteraksi langsung bukan hanya kepada masyarakat saja, tetapi kepada media juga, bukan malah jadi anti dengan media,\” tegasnya.
Sebab menurutnya, pihaknya juga perlu melakukan pemaparan publik yang tujuannya untuk keterbukaan publik. \”ini yang namanya sinergi, bukan saling mencurigai, kalaupun ada kritik itu dapat langsung dibahas dalam pertemuan tersebut sehingga tidak melebar kemana-mana,\” tambahnya.
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada seluruh OPD agar mengedepankan keterbukaan informasi publik, dan meminta kepada awak media untuk tingkatkan profesionalitas. \”Kepada media juga, jangan sampai ada isi pemberiitaan berbeda dengan judul yang terkadang bisa memunculkan respon yang luar biasa,\” ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut Dendi, pihaknya berharap hubungan ini dapat terus terbangun antara media yang ada dengan pemerintah daerah. \”Karena media yang ada saat ini sudah luar biasa banyaknya, kalau tidak salah mencapai 110 media, akan tetapi yang sudah melakukan kerjasama dengan pihak pemda itu baru sekitar 38 media. MoU ini saya tegaskan kita lakukan bukan untuk mengintervensi media, melainkan hanya sebatas melakukan pendataan saja. Sebab, saat ini banyak media yang sulit dikendalikan karena sudah berubah dinamikanya terutama media online. Mudah-mudahan dengan adanya organinasi (pers) ini, bisa lebih dapat membina dan memfillterisasi dalam perkembangan media yang ada,\” jelasnya. (Soheh)