Bandarlampung (Netizenku.com): Guna meningkatkan kualitas dan loyalitas anggota Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (KOPRI) agar menjadi kader yang mengetahui bahwa islam ramah akan perempuan, isu-isu gender dan sensitifitas gender dilingkungan sekitarnya. Pengurus KOPRI Rayon Keguruan, Komisariat Raden Intan Lampung menggelar Sekolah Islam Gender (SIG), di PW. LP Ma\’arif Provinsi Lampung, Sabtu (8/9).
SIG merupakan jenjang pertama pengkaderan dari KOPRI yang dapat diikuti oleh anggota PMII, Setelah SIG, pengkaderan KOPRI dilanjut dengan Sekolah Kader KOPRI (SKK) dan (Sekolah Kader KOPRI Nasional (SKKN) yang dalam hal ini kuota peserta hanya untuk kaum perempuan.
Dalam laporannya, Ketua Pelaksana kegiatan, Yesi Puteri Lestari menjelaskan, kegiatan yang diikuti oleh 33 peserta ini, selain berasal dari berbagai rayon yang berada di naungan Komisariat Raden Intan Lampung, juga berasal dari PMII Komisariat STIT Pringsewu, PMII Komisariat STKIP Bandarlampung dan PMII Komisariat STAI Ma’arif Lampung Tengah .
Sementara itu, Ketua Korps PMII Puteri Rayon Keguruan, Rani Puspita Dewi mengatakan, kegiatan yang mengusung tema ‘Aktualisasi Kader KOPRI Menegakkan Adil Gender di Era Modernisme’ ini diharapkan dapat membentuk kader yang setia terhadap KOPRI, melalui kepeduliannya terhadap isu-isu gender. “Kami menekankan kepada kaum perempuan untuk menjadi generasi yang cerdas karena mereka nantinya akan menjadi generasi pendidik dalam lingkup masyarakat,” ucap Rani.
Dalam kesempatan itu, Ketua PR PMII Keguruan, Harist Al Hammam, menyampaikan harapannya terhadap Pengurus KOPRI agar dapat melahirkan kader-kader perempuan yang mampu memberikan advokasi terhadap isu-isu keperempuanan, baik itu kekerasan maupun masalah lain yang ada serta menjadi pionir yang bisa menempati tempat strategis dalam politik, budaya, dan profesi, agar tidak selalu didominasi oleh kaum laki-laki. “Saya yakin kader perempuan PMII bisa menjadi garda depan dalam kontribusinya membangun NKRI ini di bidang apapun, baik itu politik, budaya bahkan berkarier dalam profesi,” tutup Haris. (*Aby)