Pesawaran (Netizenku.com): Anggota DPD RI dapil Lampung, Bustami Zainuddin, menyebut pelaksanaan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan di 270 kabupaten kota di seluruh Indonesia pada Desember di masa pandemi ini, mengkhawatirkan. Namun, ada sisi positif yang bisa diambil, masyarakat yang terlibat langsung bisa memanfaatkan momentum tersebut guna mencukupi kebutuhan ekonomi mereka di masa sulit akibat virus Corona.
\”Dari sisi ekonomi, selama pandemi ini semua stuck karena dampak virus ini, ekonomi jadi sulit. Nah, ini jika tidak kita gerakkan berdampak kepada masyarakat, pekerjaan yang bisa dilakukan adalah mereka harus terlibat langsung. Ini momentum terutama bagi pelaku usaha yang membidangi atribut kampanye. Jadi secara ekonomi menguntungkan yang penting diutamakan protokoler kesehatannya tetap kita gunakan,\” kata Bustami usai melakukan kunjungan kerja di Pemkab Pesawaran, Senin (27/7).
Diutarakannya, untuk pelaksanaan Pilkada secara serentak pada 9 Desember tersebut sebelumnya sempat terjadi perdebatan ada penolakan keras dari pihaknya selaku DPD RI, lantaran pemerintah dianggap belum siap menjamin masyarakatnya terutama di segi ekonomi.
\”Pilkada di masa pandemi ini apa sih yang mau dikejar, karena pemerintah sendiri sebelumnya belum utuh menjelaskan kepada kita, selama kita melakukan perdebatan, tentang siapa yang menjamin kalau di dalam klaster Pilkada ini orang tertular virus Corona, siapa yang bertanggung jawab,\” ucapnya.
Apa lagi lanjutnya, virus tersebut tidak bisa diprediksi kapan bakal berakhir.
\”Akhirnya setelah pemerintah mau mengikuti aspirasi kita dengan pemerintah siap menjamin. Nah, kesempatannya ada di bulan Desember ini kalau sampai cres lagi, dalam UU Pilkadanya jelas itu bisa diubah. Jadi jika memang di bulan Agustus nanti gara-gara coklit masyarakat banyak tertular virus ini pasti kita stop, Pilkada besar kemungkinan di undur,\” ungkapnya. (Soheh/Len)