Pringsewu (Netizenku.com): Warga RW 02 Wonokarto Pekon Wonodadi, Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, digegerkan dengan penemuan sesosok bocah yang hanyut terbawa aliran air sungai Way Nenep di perkampungan setempat pada Selasa (12/3/2024) pagi sekira pukul 09.30 WIB.
Saat ditemukan, bocah laki-laki diperkirakan berumur di bawah empat tahun dengan memakai pakaian bergambar Spiderman ini sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Video evakuasi korban ini juga sudah menyebar luas di jejaring media sosial. Dalam video yang beredar, warga setempat tampak tidak mengenali identitas bocah malang tersebut.
Sutris (62) saksi mata di lokasi mengatakan, sekira pukul 09.30 WIB mendengar jeritan warga ada anak hanyut di sungai, saat itu saksi langsung berlari ke arah datangnya suara yang tidak jauh dari lokasi saksi bekerja.
Setiba di lokasi suara saksi langsung melihat ke aliran sungai dan melihat bocah berpakaian merah biru terlihat mengapung di bawah jembatan beton.
Saksi langsung turun ke sungai dan mengevakuasi korban lalu membawa ke klinik Kosasih Gadingrejo.
Saksi yang merupakan warga Kecamatan Pagelaran ini menerangkan, bahwa saat ditemukan kondisi bocah tersebut sudah dalam keadaan lemas tidak bergerak. Ia menduga bocah tersebut belum lama hanyut tenggelam.
Terpisah Kapolsek Gadingrejo, AKP Nurul Haq, saat dikonfirmasi awak media membenarkan peristiwa penemuan jasad bocah yang hanyut di sungai tersebut.
Menurut Kapolsek, bocah yang hanyut tersebut bernama Muhammad Farid Abdilah usia 3,5 tahun, warga RW 3 Pekon Wonodadi.
Jasad korban ditemukan berjarak kurang lebih 1 kilometer dari rumah korban. Sedangkan rumah korban dari aliran Sungai Way Nenep berjarak sekitar 10-15 meter.
“Jasad korban, saat ini sudah dibawa ke rumah orang tuanya untuk dilakukan proses pemakaman,” ujar AKP Nurul Haq, Selasa (12/3/2024) siang.
Kapolsek menambahkan, pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Ia juga mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim Inafis Satreskrim Polres Pringsewu dan pihak medis, di tubuh korban tidak ditemukan tanda bekas kekerasan.
“Kami menduga sebab meninggalnya korban murni kekurangan oksigen akibat tenggelam, namun demikian kami masih terus menyelidiki sebab korban sampai bisa hanyut di sungai,” bebernya.
Lebih lanjut ia mengimbau para orang tua untuk lebih waspada dan tidak lepas pengawasan terhadap anak-anaknya, terlebih yang tinggal di sekitar bantaran sungai.
“Kami imbau untuk lebih mengawasi anak-anaknya, jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” tandasnya. (Rz)