Bandarlampung (Netizenku.com): Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Lampung (Unila) mengadakan acara diskusi bertajuk House of Nation di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Kamis (24/10/2024).
Diskusi bertema “Saatnya Unila Berelaborasi Guna Bumi Ruwa Jurai yang Lebih Maju” menghadirkan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Lampung, yakni Paslon 01 Arinal Djunaidi-Sutono dan Paslon 02 Rahmat Mirzani-Jihan Nurlela.
Panitia memberikan kesempatan kepada kedua paslon untuk menyampaikan visi misi serta program kerja dihadapan peserta diskusi yang dihadiri oleh sejumlah sivitas akademika Unila, mahasiswa, serta berbagai elemen masyarakat.
Dalam pemaparannya, Paslon 01 Arinal-Sutono mengurai visi “Lampung Adil, Makmur, Lestari, dan Berkeadaban,” yang ia katakan terinspirasi dari konsep Trisakti Bung Karno.
Melalui visi itu, paslon 01 merumuskan misinya untuk menjadikan Lampung berdaulat dalam politik, mandiri secara ekonomi, serta berkepribadian dalam budaya.
Visi misi tersebut merupakan kelanjutan dari kebijakan pembangunan berbasis ekonomi kerakyatan yang telah diterapkan oleh Arinal selama masa kepemimpinannya pada periode 2019-2024.
Sementara Paslon 02 Mirzani-Jihan menguraikan visi “Bersama Membangun Lampung Maju Menuju Indonesia Emas,” yang fokus membahas konsep Ekonomi Pancasila yang menjadi fondasi utama dari program kerjanya.
Ia menjelaskan model ekonomi ini mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, nasionalisme, serta berorientasi pada kesejahteraan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ketua Pelaksana, Novrizal Ardana, menjelaskan diskusi bertujuan untuk memperkaya wawasan publik mengenai program-program yang ditawarkan oleh masing-masing paslon.
“Dengan acara ini, kami berharap masyarakat, terutama mahasiswa, dapat lebih memahami gagasan serta komitmen calon gubernur dalam memajukan Provinsi Lampung,” ungkap Novrizal.
Dalam sambutannya, Menteri Luar Negeri BEM-U KBM Unila, Abror Zaky, mengingatkan para pemilih harus mempertimbangkan kualitas para calon, bukan hanya berdasarkan elektabilitas semata.
“Di Provinsi Lampung, terdapat sekitar 8 juta pemilih aktif. Dengan adanya diskusi ini, kami memberikan ruang bagi mereka untuk lebih memahami arah pembangunan Lampung dalam lima tahun ke depan,” ujarnya.
Acara berlangsung dengan lancar dan diakhiri dengan pesan penting dari penyelenggara agar masyarakat Lampung aktif berpartisipasi dalam pemilihan yang akan datang, guna menentukan pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan positif bagi Provinsi Lampung.(SURYANI)