Bandarlampung (Netizenku.com): Ketua Forum PUSPA Kota Bandarlampung, Sely Fitriani, mengatakan Kota Bandarlampung merupakan daerah tertinggi pelaporan kasus kekerasan perempuan dan anak pada aplikasi Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA).
Aplikasi SIMFONI-PPA merupakan milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berbasis teknologi digital yang menjadi rujukan bagi mekanisme penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kalau mengacu pada angka kekerasan, dari aplikasi SIMFONI, Bandarlampung ada 40 kasus kekerasan perempuan dan anak. Ini yang paling tinggi,” ujar Sely saat mendampingi Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana membuka Pelatihan Manajemen Kasus bagi Lembaga Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Bandarlampung di Hotel Emersia, 1-2 Juli 2021.
Dia menjelaskan tingginya laporan kasus kekerasan perempuan dan anak di Bandarlampung pada SIMFONI-PPA disebabkan akses informasi yang lebih mudah dan akses pelayanan terbuka dari lembaga kepada masyarakat.
“Namun tidak menutup kemungkinan kasusnya lebih banyak karena data itu yang terlaporkan atau data terinput. Masih banyak juga masyarakat yang tidak melaporkan kasusnya,” kata Sely.
Pelatihan Manajemen Kasus salah satu program kerja Dinas PPPA bekerja sama dengan Forum PUSPA Kota Bandarlampung. Menurut dia, pelatihan ini meningkatkan kapasitas petugas lembaga layanan supaya pelayanan yang diberikan kepada perempuan dan anak korban kekerasan lebih berkualitas.
“Dan di proses awal ini kami lebih menekankan bahwa penanganan kekerasan perempuan dan anak harus berperspektif hak asasi manusia (HAM), keadilan gender, dan mementingkan kepentingan korban,” ujar dia.
Sely berharap Pemerintah Kota Bandarlampung dengan Forum PUSPA akan semakin bersinergi untuk pencegahan dan penanganan kekerasan perempuan dan anak karena selama pandemi Covid-19 kasus anak yang menjadi korban kekerasan seksual meningkat. (Josua)