Bambu Kuning Trade Center Diharapkan Jadi Pasar Percontohan

Redaksi

Rabu, 14 April 2021 - 20:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menapaki anak tangga eskalator Pasar Bambu Kuning yang tidak berfungsi, Rabu (14/4). Foto: Netizenku.com

Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menapaki anak tangga eskalator Pasar Bambu Kuning yang tidak berfungsi, Rabu (14/4). Foto: Netizenku.com

Bandarlampung (Netizenku.com): Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana berharap Bambu Kuning Trade Center (BTC) sebagai salah satu pusat perdagangan di kota setempat menjadi pasar percontohan.

Bambu Kuning Trade Center yang akrab disebut Pasar Bambu Kuning di Tanjungkarang Pusat merupakan salah satu pasar tertua di Provinsi Lampung berdiri sejak tahun 1950-an.

Pasar Bambu Kuning juga salah satu dari 22 pasar modern yang ada di Bandarlampung dan merupakan ikon Kota Tapis Berseri.

Dalam kunjungan kerjanya, Wali Kota Eva Dwiana menyoroti fasilitas dan kebersihan Pasar Bambu Kuning.

\”Kita sudah lihat keadaannya seperti apa, mudah-mudahan dengan kita kasih waktu beberapa hari, BTC bisa lebih baik lagi ke depan,\” kata Eva Dwiana, Rabu (14/4).

Dalam kunjungan kerjanya, Wali Kota Eva Dwiana menyaksikan langsung beberapa fasilitas gedung berlantai 3 tersebut seperti pendingin ruangan dan tangga berjalan atau eskalator tidak berfungsi.

Baca Juga  UMK Balam Naik sebesar 8,03 Persen

Ditambah lagi dengan pedagang yang mayoritas pedagang pakaian dan aksesoris memakai badan jalan sebagai tempat berjualan.

\”Kita harus sama-sama menjaga dan (punya rasa) memiliki. Kebersihan bukan hanya pemerintah kota tapi kerja sama semua (pedagang).\”

\”Kita akan melihat perubahan BTC Kota Bandarlampung yang insyaallah pedagang, pembeli, dan pemilik nyaman,\” kata Eva Dwiana.

Pengelola BTC Anang Abraham mengatakan pendingin ruangan dan eskalator sudah lama tidak berfungsi terkendala pembiayaan listrik.

Baca Juga  PKL Bambu Kuning Setuju Direlokasi Sewa Kios Gratis 6 Bulan

\”Jadi kita imbau pedagang mau membayar sesuai komitmen yang ditetapkan. Karena listriknya saja sebulan cukup besar yakni Rp100 juta,\” kata Anang.

Salah satu pedagang BTC, Arnita, mengaku dirinya bersama pedagang lainnya rutin membayar iuran kebersihan sebesar Rp2.000 perhari.

\”Kita sudah bayar sama Dinas Lingkungan Hidup, tapi kenyataannya sangat kotor. Tapi tadi sudah dilihat Ibu Wali Kota, mudah-mudahan Bambu Kuning bisa kembali seperti dulu,\” ujar dia. (Josua)

Berita Terkait

Humanika Balam Deklarasikan UA
PMII Cabang Bandarlampung Segera Gelar Pelantikan
Junanto Herdiawan Dikukuhkan Sebagai Kepala BI Provinsi Lampung
Smartfren Perkuat Jaringan Sambut Ramadan dan Idul Fitri 1445H
Gerakan PMII Bandarlampung Yang Tidak Dipimpin Dapid Itu Palsu
Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
Kanwil Kemenkumham Lampung Ngobras Perkuat Sinergi dan Kolaborasi
PGN Catatkan Pendapatan USD3,65 Miliar Sepanjang 2023

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:28 WIB

Tubaba Akan Beri Bantuan Unggas Untuk Keluarga Beresiko Stunting

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:56 WIB

DPRD Tubaba akan Hearing Terkait LKPJ Bupati Terhadap APBD 2023

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:43 WIB

Pemkab Tubaba Siap Salurkan Dana Hibah Parpol Pileg 2019

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:14 WIB

PUPR Tubaba Wujudkan Konektivitas Jalan Mantap Antar Wilayah

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:02 WIB

Jelang Idul Fitri Pemkab Tubaba Gelar GPM

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:21 WIB

Target PAD Tubaba Over 100,15 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:11 WIB

Tubaba Tingkatkan Taraf Hidup Lewat Rumah Layak Huni

Rabu, 27 Maret 2024 - 21:40 WIB

Tubaba Berhasil Tekan Laju Inflasi Daerah

Berita Terbaru

Bandarlampung

Humanika Balam Deklarasikan UA

Jumat, 29 Mar 2024 - 22:33 WIB

Ketua PMII Bandarlampung, Dapid Novian Mastur.

Bandarlampung

PMII Cabang Bandarlampung Segera Gelar Pelantikan

Jumat, 29 Mar 2024 - 17:11 WIB

Tulang Bawang Barat

Tubaba Akan Beri Bantuan Unggas Untuk Keluarga Beresiko Stunting

Kamis, 28 Mar 2024 - 16:28 WIB