Bandarlampung (Netizenku.com): Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana berharap Bambu Kuning Trade Center (BTC) sebagai salah satu pusat perdagangan di kota setempat menjadi pasar percontohan.
Bambu Kuning Trade Center yang akrab disebut Pasar Bambu Kuning di Tanjungkarang Pusat merupakan salah satu pasar tertua di Provinsi Lampung berdiri sejak tahun 1950-an.
Pasar Bambu Kuning juga salah satu dari 22 pasar modern yang ada di Bandarlampung dan merupakan ikon Kota Tapis Berseri.
Dalam kunjungan kerjanya, Wali Kota Eva Dwiana menyoroti fasilitas dan kebersihan Pasar Bambu Kuning.
\”Kita sudah lihat keadaannya seperti apa, mudah-mudahan dengan kita kasih waktu beberapa hari, BTC bisa lebih baik lagi ke depan,\” kata Eva Dwiana, Rabu (14/4).
Dalam kunjungan kerjanya, Wali Kota Eva Dwiana menyaksikan langsung beberapa fasilitas gedung berlantai 3 tersebut seperti pendingin ruangan dan tangga berjalan atau eskalator tidak berfungsi.
Ditambah lagi dengan pedagang yang mayoritas pedagang pakaian dan aksesoris memakai badan jalan sebagai tempat berjualan.
\”Kita harus sama-sama menjaga dan (punya rasa) memiliki. Kebersihan bukan hanya pemerintah kota tapi kerja sama semua (pedagang).\”
\”Kita akan melihat perubahan BTC Kota Bandarlampung yang insyaallah pedagang, pembeli, dan pemilik nyaman,\” kata Eva Dwiana.
Pengelola BTC Anang Abraham mengatakan pendingin ruangan dan eskalator sudah lama tidak berfungsi terkendala pembiayaan listrik.
\”Jadi kita imbau pedagang mau membayar sesuai komitmen yang ditetapkan. Karena listriknya saja sebulan cukup besar yakni Rp100 juta,\” kata Anang.
Salah satu pedagang BTC, Arnita, mengaku dirinya bersama pedagang lainnya rutin membayar iuran kebersihan sebesar Rp2.000 perhari.
\”Kita sudah bayar sama Dinas Lingkungan Hidup, tapi kenyataannya sangat kotor. Tapi tadi sudah dilihat Ibu Wali Kota, mudah-mudahan Bambu Kuning bisa kembali seperti dulu,\” ujar dia. (Josua)