Liwa (Netizenku.com): Dari 18-28 November, 35 anggota DPRD Lampung Barat akan mengadakan reses, atau kembali ke daerah pemilihan (Dapil) masing-masing, dalam rangka menyerap aspirasi dan melihat langsung pelaksanaan program pembangunan yang dilakukan eksekutif.
Dengan demikian, ketua LSM Front Rakyat Lampung Barat, Anton CM, meminta masyarakat melihat secara langsung apakah para wakil rakyat tersebut benar-benar melakukan aktivitas reses atau tidak, karena semua biaya yang dikeluarkan saat reses ditanggung oleh rakyat.
\”Kita sebagai rakyat harus tahu apa kegiatan yang dilakukan masing-masing wakil rakyat saat reses, karena biaya yang dikeluarkan untuk kelancaran mereka (Dewan,red) saat reses sudah ditanggung rakyat dan dianggarkan dalam APBD,\” kata Anton.
Dengan demikian Anton, mengingatkan kepada lembaga pemerintahan, baik kecamatan, sarana kesehatan, sarana pendidikan dan pekon, atau kelompok masyarakat yang dijadikan obyek reses, tidak diperbolehkan menyiapkan segala kebutuhan termasuk makan minum.
\”Kalau kegiatan reses DPRD membutuhkan makan minum, tuan rumah tidak boleh menyiapkan makan minum dengan dana sendiri, karena semua sudah dianggarkan dalam APBD, demikian juga untuk kebutuhan lain, semua disiapkan oleh anggota dan sekretariat DPRD,\” jelas Anton.
Terkait kritikan pimpinan dan anggota DPRD Lampung Barat terhadap kegiatan study banding/Bimtek Peratin, Anton juga berharap DPRD tidak hanya anti dengan lembaga lain untuk belajar, tetapi terlebih dahulu introspeksi diri, apakah study banding/Bimtek yang dilakukan selama ini bermanfaat atau tidak.
\”Yang dapat melakukan evaluasi langsung kegiatan Peratin adalah Lembaga Himpunan Pekon (LHP), jadi bukan DPRD, dan jangan sampai kritikan terhadap kegiatan study banding/Bimtek hanya dilakukan kepada lembaga lain, tetapi harus dikaji ke dalam, apakah study banding/Bimtek yang merupakan agenda wajib anggota DPRD Lampung Barat sudah bermanfaat atau belum,\” tandas Anton. (Iwan)